"Dari buku catatan yang kita dapat dari kawanan ini, mereka diduga beraksi di 18 TKP di Surabaya, 20 TKP di Jakarta, dan daerah lainnya. Di Jakarta, di antaranya terjadi di Majestik, Fatmawati dan Bintaro," ujar Nico kepada wartawan di Mapolsek Medan Area, Rabu (14/8).
Selain itu, polisi juga menduga para pelaku juga beraksi di luar negeri. Dugaan ini dikuatkan dengan perjalanan ke Thailand, Malaysia dan negara lainnya yang terlihat di paspor milik mereka.
Barang bukti uang tunai yang disita juga terdiri dari mata uang Rupiah, Ringgit, Dolar Amerika, Dolar Singapura, Riyal, Yuan. "Totalnya sekitar Rp 60 juta. Barang bukti ini diduga bukan hanya dari korban di Medan tapi juga dari daerah lain," papar Nico.
Selain itu polisi juga mengamankan alat-alat yang digunakan untuk hipnotis, seperti beras dan botol air mineral. Sejumlah HP dan catatan juga disita dari para tersangka.
Seperti diberitakan, polisi menangkap Lian Ghansong (36), Su Yan (48), Veronica (29) Dewi Astuti (29), dan Meliana (33) dari Hotel City International, Jalan Sun Yat Sen, Medan, Rabu (14/8) siang sekitar pukul 14.00 WIB. Su Yan dan Lian Ghansong merupakan warga negara China.
Kelimanya disangka melakukan penipuan dengan modus hipnotis sejak 2011. "Dari paspor warga negara China, mereka masuk ke Indonesia pada 2011," imbuh Nico.
"Kita juga akan berkoordinasi Imigrasi terkait dua warga negara asing ini. Selain itu kita berkoordinasi dengan Polda Metro dan Polda Jatim, karena diduga juga banyak korban di sana," papar Nico.
sumber
0 komentar :
Posting Komentar