Sebuah survei menyebutkan jika persentase golput akan menurun jika Jokowi menjadi calon Presiden 2014. Surver yang dilakukan Forum Akademisi IT pada 1-20 Agustus 2013, mengungkapkan jika Jokowi akan memberikan pengaruh positif dalam tingkat keikutsertaan pada pemilu.
Jika Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) maju sebagai capres di 2014, jumlah golput akan menurun. "Jokowi Effect ternyata mampu menggerus tingkat golput dalam masyarakat," ungkap Ketua Forum Akademisi IT Hotland Sitorus, dalam diskusi Membaca Kehendak Rakyat di Kawasan SCBD, Jakarta, Selasa (27/8), seperti dikutip dari Tribunnews. Hotland menambahkan jika tanpa Jokowi, golput mencapai angka 25,5 persen.
Jika Jokowi ikut maka angka golput diprediksi turun menjadi 16 persen untuk pemilihan Presiden dan 19,7 persen untuk pemilihan Legislatif. "Jadi, Jokowi telah menjadi magnet yang sangat kuat dan mampu menarik pemilih yang enggan memilih," imbuhnya.
Angka golput yang tinggi karena masyarakat Indonesia menginginkan pemimpin yang mampu menjadi pelayan dan melayani masyarakat.
sumber
Jika Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) maju sebagai capres di 2014, jumlah golput akan menurun. "Jokowi Effect ternyata mampu menggerus tingkat golput dalam masyarakat," ungkap Ketua Forum Akademisi IT Hotland Sitorus, dalam diskusi Membaca Kehendak Rakyat di Kawasan SCBD, Jakarta, Selasa (27/8), seperti dikutip dari Tribunnews. Hotland menambahkan jika tanpa Jokowi, golput mencapai angka 25,5 persen.
Jika Jokowi ikut maka angka golput diprediksi turun menjadi 16 persen untuk pemilihan Presiden dan 19,7 persen untuk pemilihan Legislatif. "Jadi, Jokowi telah menjadi magnet yang sangat kuat dan mampu menarik pemilih yang enggan memilih," imbuhnya.
Angka golput yang tinggi karena masyarakat Indonesia menginginkan pemimpin yang mampu menjadi pelayan dan melayani masyarakat.
sumber
0 komentar :
Posting Komentar