Kenapa situs porno sulit sekali diberantas? Jawaban dari pertanyaan itu hanya satu, yaitu: nilai bisnis di balik situs pornografi sangatlah besar. Bisa dikatakan 10 kali lipat lebih besar jika dibandingkan nilai bisnis gabungan semua vendor internet global – seperti Yahoo, Google, Microsoft, hingga segmen industri hardware.
Sebagaimana dilansir Merdeka, M. Yamin, Direktur Eksekutif Yayasan DNS Nawala mengungkapkan, "Sangat besar, itu lah mengapa situs pornografi tidak bisa diberantas karena selain nilai bisnisnya sangat besar, di negara Eropa dan AS juga tidak dilarang. Yang mereka larang adalah situs judi online." Di samping itu, pertumbuhan situs pornografi sangat cepat.
Yamin mengutarakan jika situs porno muncul mulai dari ribuan sampai jutaan setiap harinya. Sedangkan, kekuatan DNS Nawala untuk menapis cuma sejuta pages atau sekitar 1-2% total situs di jaringan internet dunia. Menurut data Yayasan Nawala, jumlah total situs porno yang dapat ditapis sampai sekarang adalah 648.000 situs, situs judi online 7.540 situs, penipuan online 3.585 situs, Phising 1.146 situs, proxy 2.065 situs, malware 31 situs, dan SARA 19 situs.
Tapi, khusus untuk situs SARA tidak ditapis, hanya didata saja. Yamin menuturkan pemblokiran situs porno tidak akan mengurangi jumlah pengguna sebuah internet service provider (ISP) bahkan berdasarkan pengalaman justru meningkat karena keinginan orang untuk menghindari situs negatif ternyata sangat tinggi.
Irwin Day, pengelola Yayasan DNS Nawala, menyatakan bahwa ISP (Internet Service Provider) yang memakai jasa DNS Nawala, ketika bulan Ramadan bisa melonjak 10 kali lipat. Biasanya, itu terkait himbauan dari Menkominfo supaya ISP memblokir situs porno saat Ramadan. Hal ini menyebabkan server Nawala kewalahan akibat tingginya trafik. "Biasanya server kita sampai kewalahan karena trafik yang sangat tinggi, tapi dalam waktu dekat akan ada tambahan 7 server lagi," ujarnya.
DNS Nawala dikenal sebagai penapis gratis konten yang tidak sesuai dengan kepentingan rakyat Indonesia. Pun, demikian Irwin mengungkapkan ada juga paket premium (berbayar) seperti BlackBerry. "Pendapatan kita dari situ, hanya terdapat tambahan layanan seperti monitoring dan sebagainya, kalau kemampuan menapisnya sama dengan yang gratisan," ujarnya.
sumber
Sebagaimana dilansir Merdeka, M. Yamin, Direktur Eksekutif Yayasan DNS Nawala mengungkapkan, "Sangat besar, itu lah mengapa situs pornografi tidak bisa diberantas karena selain nilai bisnisnya sangat besar, di negara Eropa dan AS juga tidak dilarang. Yang mereka larang adalah situs judi online." Di samping itu, pertumbuhan situs pornografi sangat cepat.
Yamin mengutarakan jika situs porno muncul mulai dari ribuan sampai jutaan setiap harinya. Sedangkan, kekuatan DNS Nawala untuk menapis cuma sejuta pages atau sekitar 1-2% total situs di jaringan internet dunia. Menurut data Yayasan Nawala, jumlah total situs porno yang dapat ditapis sampai sekarang adalah 648.000 situs, situs judi online 7.540 situs, penipuan online 3.585 situs, Phising 1.146 situs, proxy 2.065 situs, malware 31 situs, dan SARA 19 situs.
Tapi, khusus untuk situs SARA tidak ditapis, hanya didata saja. Yamin menuturkan pemblokiran situs porno tidak akan mengurangi jumlah pengguna sebuah internet service provider (ISP) bahkan berdasarkan pengalaman justru meningkat karena keinginan orang untuk menghindari situs negatif ternyata sangat tinggi.
Irwin Day, pengelola Yayasan DNS Nawala, menyatakan bahwa ISP (Internet Service Provider) yang memakai jasa DNS Nawala, ketika bulan Ramadan bisa melonjak 10 kali lipat. Biasanya, itu terkait himbauan dari Menkominfo supaya ISP memblokir situs porno saat Ramadan. Hal ini menyebabkan server Nawala kewalahan akibat tingginya trafik. "Biasanya server kita sampai kewalahan karena trafik yang sangat tinggi, tapi dalam waktu dekat akan ada tambahan 7 server lagi," ujarnya.
DNS Nawala dikenal sebagai penapis gratis konten yang tidak sesuai dengan kepentingan rakyat Indonesia. Pun, demikian Irwin mengungkapkan ada juga paket premium (berbayar) seperti BlackBerry. "Pendapatan kita dari situ, hanya terdapat tambahan layanan seperti monitoring dan sebagainya, kalau kemampuan menapisnya sama dengan yang gratisan," ujarnya.
sumber
0 komentar :
Posting Komentar