Setiap sampah yang ada sesungguhnya memiliki nilai ekonomi. Perusahaan otomotif General Motors (GM) pun sadar akan hal itu. Buktinya di 2012 mereka berhasil mendulang US$ 1 miliar atau sekitar Rp 10 triliun dari daur ulang sampai produksi.
Pendapatan yang tidak bisa dianggap kecil itu didapat raksasa otomotif Amerika Serikat itu dengan mendaur ulang 90 persen dari limbah manufaktur mereka di seluruh dunia. Mereka memiliki 105 pabrik yang mendaur ulang sampah manufaktur dan menargetkan akan meningkatkannya menjadi 125 pada akhir dekade ini.
Perusahaan yang menaungi merek Chevrolet, Cadillac, Buick dan GMC serta Vauxhall, Holden dan Opel itu juga mendorong pengurangan penggunaan palet kayu dipabriknya.
Di India, Thailand dan Rusia mereka telah menggantikan palet kayu dengan plastik untuk dapat digunakan kembali. Dengan begitu mereka mereduksi 566 ton sampah.
GM juga mengklaim dengan berbagai cara mereka telah mengurangi limbah total di sebuah mobil hingga 25 kg per mobil sejak 2010 lalu.
Untuk mendukung semangat ramah lingkungan, GM juga sudah menggunakan banyak energi terbarukan untuk memasok listrik di pabriknya. Penggunaan gas atau solar hanya 60 MW, setengah dari penggunaan energi terbarukan yang sudha mencapai 125 MW. Taktik ini membuat GM dapat berhemat US$ 66 juta untuk biaya energi.
"Keberlanjutan dapat memberikan peluang pendapatan, penghematan biaya dan mitigasi risiko," tulis GM dalam laporan kegiatannya.
Sementara untuk kendaraannya, GM tercatat sudah menjual enam model mobil listrik termasuk Spark EV dan Chevrolet Volt dan menargetkan untuk menjual 500.000 mobil listrik/hybrid di AS saja pada 2017.
Mereka juga menargetkan dapat mencapai tingkat efisiensi hingga rating 17 km/liter untuk tiap kendaraan mereka pada 2017 serta mereduksi 15 persen emisi yang diproduksi pabrik mereka di AS pada 2016. Produksi emisi di pabrik Opel/Vauxhall juga akan mereka reduksi sampai 27 persen di akhir dekade.
sumber
Pendapatan yang tidak bisa dianggap kecil itu didapat raksasa otomotif Amerika Serikat itu dengan mendaur ulang 90 persen dari limbah manufaktur mereka di seluruh dunia. Mereka memiliki 105 pabrik yang mendaur ulang sampah manufaktur dan menargetkan akan meningkatkannya menjadi 125 pada akhir dekade ini.
Perusahaan yang menaungi merek Chevrolet, Cadillac, Buick dan GMC serta Vauxhall, Holden dan Opel itu juga mendorong pengurangan penggunaan palet kayu dipabriknya.
Di India, Thailand dan Rusia mereka telah menggantikan palet kayu dengan plastik untuk dapat digunakan kembali. Dengan begitu mereka mereduksi 566 ton sampah.
GM juga mengklaim dengan berbagai cara mereka telah mengurangi limbah total di sebuah mobil hingga 25 kg per mobil sejak 2010 lalu.
Untuk mendukung semangat ramah lingkungan, GM juga sudah menggunakan banyak energi terbarukan untuk memasok listrik di pabriknya. Penggunaan gas atau solar hanya 60 MW, setengah dari penggunaan energi terbarukan yang sudha mencapai 125 MW. Taktik ini membuat GM dapat berhemat US$ 66 juta untuk biaya energi.
"Keberlanjutan dapat memberikan peluang pendapatan, penghematan biaya dan mitigasi risiko," tulis GM dalam laporan kegiatannya.
Sementara untuk kendaraannya, GM tercatat sudah menjual enam model mobil listrik termasuk Spark EV dan Chevrolet Volt dan menargetkan untuk menjual 500.000 mobil listrik/hybrid di AS saja pada 2017.
Mereka juga menargetkan dapat mencapai tingkat efisiensi hingga rating 17 km/liter untuk tiap kendaraan mereka pada 2017 serta mereduksi 15 persen emisi yang diproduksi pabrik mereka di AS pada 2016. Produksi emisi di pabrik Opel/Vauxhall juga akan mereka reduksi sampai 27 persen di akhir dekade.
sumber
0 komentar :
Posting Komentar