Semasa hidupnya, Presiden Soekarno memang dikenal sangat dekat dengan kalangan wanita. Bahkan mendiang orang nomer satu di Indonesia ini bisa dibilang menjadi magnetnya banyak wanita. Tidak terkecuali dengan sosok aktris seksi asal Hollywood Marilyn Monroe.
Pertemuan keduanya terjadi dalam sebuah pesta di Beverly Hills Hotel akhir Mei 1956, diabadikan dalam sebuah foto.
Seperti yang dilansir Kotan Tempo, edisi Minggu, 3 Juni 2001, Pertemuan Soekarno dan Marilyn tak mungkin terjadi tanpa jasa Joshua Logan, sutradara film Bus Stop. Saat itu Marilyn tengah sibuk syuting film tersebut bersama Logan.
Bos Motion Picture Producers Association kala itu, Eric Johnston mengadakan pesta di Beverly Hills Hotel, Hollywood untuk menyambut kunjungan Bung Karno. Sebetulnya, Marilyn tak diundang ke pesta itu. Namun, usai syuting Bus Stop hari itu, Logan mengajak Marilyn.
Karena yang meminta sutradaranya, Marilyn menurut, meski esok harinya dia akan berulang tahun ke-30. Bintang film 'The Seven Year Itch' yang terkenal dengan pose rok tersibak ini memang lahir 1 Juni 1926 atau tepat 86 tahun lalu.
Dalam foto hitam putih itu, Soekarno dan Marilyn terlihat saling menunduk dan sedang membicarakan sesuatu. Meski begitu, tidak ada yang mengetahui secara pasti apa yang sedang dibicarakan keduanya. Yang sempat terdengar adalah Marilyn menyebut sang proklamator dengan sebutan pangeran bukan presiden.
Bagaimana kelanjutan kisah Monroe dan Bung Karno setelah pertemuan itu pun tidak banyak yang tahu. Tetapi menurut kabar yang dikutip dari harian Merdeka dari Joseph Smith, mantan pejabat CIA di Asia, dikutip dari buku Goddess: The Secret Lives of Marilyn Monroe karangan Anthony Summer, ada pertemuan lanjutan setelah itu.
"Ada upaya untuk membuat Soekarno terus bersama Monroe. Pertengahan 1958, saya mendengar ada rencana untuk membawa mereka bersama ke ranjang," ujar Joseph Smith di buku itu. Soal kebenaran pernyataan Smith itu, sampai sekarang masih jadi misteri.
sumber
Pertemuan keduanya terjadi dalam sebuah pesta di Beverly Hills Hotel akhir Mei 1956, diabadikan dalam sebuah foto.
Seperti yang dilansir Kotan Tempo, edisi Minggu, 3 Juni 2001, Pertemuan Soekarno dan Marilyn tak mungkin terjadi tanpa jasa Joshua Logan, sutradara film Bus Stop. Saat itu Marilyn tengah sibuk syuting film tersebut bersama Logan.
Bos Motion Picture Producers Association kala itu, Eric Johnston mengadakan pesta di Beverly Hills Hotel, Hollywood untuk menyambut kunjungan Bung Karno. Sebetulnya, Marilyn tak diundang ke pesta itu. Namun, usai syuting Bus Stop hari itu, Logan mengajak Marilyn.
Karena yang meminta sutradaranya, Marilyn menurut, meski esok harinya dia akan berulang tahun ke-30. Bintang film 'The Seven Year Itch' yang terkenal dengan pose rok tersibak ini memang lahir 1 Juni 1926 atau tepat 86 tahun lalu.
Dalam foto hitam putih itu, Soekarno dan Marilyn terlihat saling menunduk dan sedang membicarakan sesuatu. Meski begitu, tidak ada yang mengetahui secara pasti apa yang sedang dibicarakan keduanya. Yang sempat terdengar adalah Marilyn menyebut sang proklamator dengan sebutan pangeran bukan presiden.
Bagaimana kelanjutan kisah Monroe dan Bung Karno setelah pertemuan itu pun tidak banyak yang tahu. Tetapi menurut kabar yang dikutip dari harian Merdeka dari Joseph Smith, mantan pejabat CIA di Asia, dikutip dari buku Goddess: The Secret Lives of Marilyn Monroe karangan Anthony Summer, ada pertemuan lanjutan setelah itu.
"Ada upaya untuk membuat Soekarno terus bersama Monroe. Pertengahan 1958, saya mendengar ada rencana untuk membawa mereka bersama ke ranjang," ujar Joseph Smith di buku itu. Soal kebenaran pernyataan Smith itu, sampai sekarang masih jadi misteri.
sumber
0 komentar :
Posting Komentar