Samsung, perusahaan elektronik Korea yang sedang naik daun, dikabarkan berencana memperluas bisnisnya dengan mengakuisisi Nokia, produsen ponsel asal Finlandia. Pemberitaan tersebut memicu kenaikan harga saham Nokia hari Jumat kemarin.
Surat kabar Swedia Dagens melaporkan bahwa Samsung menawar saham Nokia sebesar 4 dollar AS per lembar dengan nilai total 18,7 miliar dollar AS atau sekitar Rp 172 triliun.
Surat kabar Swedia Dagens melaporkan bahwa Samsung menawar saham Nokia sebesar 4 dollar AS per lembar dengan nilai total 18,7 miliar dollar AS atau sekitar Rp 172 triliun.
Angka tersebut ditaksir sebagai "penawaran enteng" dari Samsung yang sedang kebanjiran ordersmartphone Galaxy SIII yang mencapai 9 juta unit bulan lalu, belum termasuk pesanan dari Amerika Serikat dan Kanada.
Pada perdagangan hari Jumat (8/6/2012), saham Nokia ditutup menguat sebesar 0,19 poin atau sekitar 6,71 persen menjadi 3,02 dollar AS per lembar.
Nilai kapitalisasi pasar Nokia saat ini sebesar 11 miliar dollar AS, turun jauh dari 24 miliar dollar AS satu tahun lalu ketika perusahaan Finlandia ini sempat dirumorkan akan dibeli oleh Samsung untuk pertama kalinya. Harga saham Nokia mengalami penurunan sebesar 40 persen dalam tiga bulan belakangan.
Kemungkinan langkah Samsung ini dipertanyakan oleh beberapa pihak. "Keuntungan apa pun yang diperoleh Samsung dari portofolio paten dan fasilitas produksi Nokia agaknya tidak sebanding dengan rumitnya proses integrasi kedua perusahaan itu," ujar analis Ovum Nick Dillion, seperti dikutip dari PhoneArena.
Sejumlah analis percaya bahwa Nokia lebih baik dibeli oleh Microsoft ketimbang Samsung karena produsen ponsel tersebut menggunakan sistem operasi bikinan Microsoft dalam produknya. Dengan membeli Nokia, Microsoft bisa mengikuti langkah Apple dan Google yang memproduksihardware untuk platform mobile buatannya sendiri.
Pada perdagangan hari Jumat (8/6/2012), saham Nokia ditutup menguat sebesar 0,19 poin atau sekitar 6,71 persen menjadi 3,02 dollar AS per lembar.
Nilai kapitalisasi pasar Nokia saat ini sebesar 11 miliar dollar AS, turun jauh dari 24 miliar dollar AS satu tahun lalu ketika perusahaan Finlandia ini sempat dirumorkan akan dibeli oleh Samsung untuk pertama kalinya. Harga saham Nokia mengalami penurunan sebesar 40 persen dalam tiga bulan belakangan.
Kemungkinan langkah Samsung ini dipertanyakan oleh beberapa pihak. "Keuntungan apa pun yang diperoleh Samsung dari portofolio paten dan fasilitas produksi Nokia agaknya tidak sebanding dengan rumitnya proses integrasi kedua perusahaan itu," ujar analis Ovum Nick Dillion, seperti dikutip dari PhoneArena.
Sejumlah analis percaya bahwa Nokia lebih baik dibeli oleh Microsoft ketimbang Samsung karena produsen ponsel tersebut menggunakan sistem operasi bikinan Microsoft dalam produknya. Dengan membeli Nokia, Microsoft bisa mengikuti langkah Apple dan Google yang memproduksihardware untuk platform mobile buatannya sendiri.
0 komentar :
Posting Komentar