Presiden Uni Federasi Sepak Bola Eropa (UEFA), Michel Platini, tetap menolak penggunaan teknologi garis gawang, meski terjadi kontroversi gol lagi. Menurutnya, penggunaan wasit kelima lebih baik.
Kontroversi kembali pecah saat Ukraina melawan Inggris pada laga terakhir dan penentuan Grup D Piala Eropa 2012, Selasa atau Rabu (20/6/2012) dini hari WIB. Sebuah tendangan Marko Devic sudah masuk ke gawang dan baru dihalau John Terry. Namun, wasit kelima yang khusus untuk mengawasi hal itu tak menganggapnya sebagai gol. Namun, rekaman pertandingan menunjukkan bahwa bola sudah masuk ke gawang.
Kasus ini memunculkan desakan untuk menggunakan teknologi garis gawang agar tak ada keraguan gol lagi. Presiden FIFA, Sepp Blatter, termasuk pihak yang sangat menyetujui penggunaannya. Sementara itu, Michel Platini bersikeras menolak keberadaan teknologi garis gawang yang memang digagas oleh Presiden FIFA Sepp Blatter. Baginya keberadaan teknologi itu di lapangan justru akan mengurangi esensi sepak bola itu sendiri.
Bahkan, tepat sebelum pertandingan antara Inggris kontra Ukraina yang akhirnya kembali memicu isu keharusan adanya teknologi itu, Michel Platini mengatakan bahwa keberadaan wasit kelima sudah dapat menjamin dan mengurangi kesalahan pengambilan keputusan hakim garis soal pengesahan gol.
"Dengan adanya wasit kelima, semua akan jelas terlihat. Mereka akan mengambil semua keputusan dengan tepat. Selain itu akan ada keseragaman dalam pengambilan keputusan," ujarnya pada The Guardian.
"Teknologi garis gawang sebenarnya bukan masalah. Masalah akan terjadi setelah penggunaan teknologi ini. Akan hadir teknologi yang mengatur handsball lalu memutuskan off-side dan seterusnya. Tidak akan berhenti sampai di situ saja. Hal ini akan terjadi terus menerus. Itulah letak masalahnya," tambahnya.
0 komentar :
Posting Komentar