Francois Hollande
Pasukan
elit Prancis yang bertugas untuk menjaga Presiden Prancis Francois Hollande,
membuat kesalahan besar saat presiden yang baru terpilih itu melakukan
kunjungan luar negeri. Pasukan itu lupa membawa senjata yang mendukung kerja
mereka.
Pasukan Pengawal Presiden Prancis (GSPR) yang terkenal amat terlatih, mengira telah membawa senjata mereka di dalam bagasi aman ketika Presiden Hollande mengunjungi Rio de Janeiro, Brasil pekan lalu. Ketika bagasi dari pasukan itu diperiksa, ternyata tidak ada satu pun senjata yang mereka bawa.
Hal ini mengartikan bahwa para agen tersebut hanya menggunakan alat komunikasi selama Hollande berada di Brasil. Mereka hanya berpura-pura bahwa memang ada senjata yang mereka bawa.
"Ini pertama kalinya terjadi. Mereka sepertinya sudah siap berkelahi dengan tangan kosong," ujar seorang pasukan pengawal Presiden Prancis kepada Le Canard Enchaine, seperti dikutip Daily Mail, Rabu (27/6/2012).
Usai kejadian ini, sempat beredar lelucon mengenai kebodohan yang dilakukan oleh pengawal tersebut. Tetapi sesaat Presiden Hollande kembali dengan selamat di negaranya, mereka yang bertanggugjawab dalam insiden ini langsung dipecat dari pekerjaannya.
Presiden Prancis selama ini dikenal sebagai posisi eksekutif terkuat kedua di dunia setelah Presiden Amerika Serikat (AS). Ada beberapa percobaan pembunuhan terhadap Presiden Negeri Mode itu.
Percobaan pembunuhan sempat dialami oleh Jacques Chirac pada 2002 lalu. Ironisnya, upaya pembunuhan lewat pengeboman yang gagal itu terjadi ketika Chirac menambah jumlah pasukan GSPR dan sebagian besar semuanya adalah ahli senjata.
0 komentar :
Posting Komentar