Kevin Prince Boateng nampaknya masih belum bisa terima atas pelecehan berbau rasis yang diterimanya. Gelandang AC Milan ini lantas membeberkan pemicu aksinya meninggalkan lapangan.
Boateng dibuat marah besar oleh sekelompok fans ketika Milan melakoni laga persahabatan kontra Pro Patria, kemarin. Teriakan berbau rasis yang terus terdengar setiap kali dirinya dan Sulley Muntari menguasai bola, membuat Boateng naik pitam hingga akhirnya meninggalkan lapangan dan membuat pertandingan pun dihentikan.
Aksi Boateng menendang bola ke arah fans itu lantas memunculkan pro-kontra. Beberapa kalangan menilai aksi Boateng terlalu berlebihan, namun mayoritas kalangan lainnya justru mendukung tindakan gelandang berkewarganegaraan Ghana tersebut. Boateng sendiri merasa yakin bahwa tindakannya tersebut tepat.
“Semua itu terjadi sejak laga berjalan lima menit. Saya mendengar sekelompok penonton di pojok lapangan menirukan suara monyet. Pertama kali, saya tidak begitu menyadarinya dan saya menghiraukannya,” katanya mulai menceritakan kronologis kejadian.
“Akan tetapi, teriakan tersebut kembali terdengar dan kali ini kepada Muntari. Saya langsung berbicara kepada wasit dan mengatakan kepadanya, ‘Dengar, jika hal itu terjadi lagi, saya tidak mau main lagi.’ Wasit kemudian mengatakan, ‘ya, tenang saja, tenang saja, tenang saja.’ Lalu, saya katakan kepadanya, ’ jelas saya khawatir, karena ini tidak menyenangkan’,” sambung kekasih Melissa Satta kepada CNN.
“Dan benar saja, saya kembali mendengar teriakan tersebut untuk kali ke-3 saat coba melewati pemain lawan. Jadi saya putuskan untuk berhenti main dan menendang bola ke arah mereka. Saya sangat marah pada saat itu. Itulah mengapa saya melakukan hal itu. Saya kesal, sedih dan kecewa,” pungkas gelandang 25 tahun tersebut.
Dalam kesempatan ini, Boateng juga membantah tudingan bahwa dirinya mengajak rekan setimnya untuk meninggalkan lapangan. Dia menilai, hal itu juga menjadi keinginan Muntari dan pemain lainnya.
sumber
0 komentar :
Posting Komentar