Penggerebekan yang dilakukan Badan Narkotika Nasional (BNN) di kediaman Raffi Ahmad di Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Minggu (27/1/2013), rupanya hasil dari pengintaian petugas terlebih dahulu. BNN mengintai beberapa orang dari sebuah klub malam di bilangan Kemang, Jakarta Selatan.
"Tidak ada penggerebekan di Kemang, yang ada hanya pengintaian," terang Sumirat saat konferensi pers di gedung BNN, Minggu malam.
Sebanyak 15 personel yang dikerahkan BNN melakukan pengintaian terhadap beberapa orang yang dicurigai memiliki keterkaitan dengan aktivitas narkotika. Sumirat enggan menyebut identitas beberapa orang yang diintai tersebut.
Beberapa orang tersebut kemudian bertolak dari klub malam di Kemang menuju ke rumah Raffi di Lebak Bulus hingga BNN merasa itu adalah waktu yang tepat untuk melakukan penggerebekan.
Sumirat menjelaskan, petugasnya mulai masuk ke dalam rumah Raffi pukul 05.00 WIB. Saat petugas BNN masuk, di dalam rumah bernuansa modern tersebut terdapat 17 orang termasuk sang pemilik. Namun, 17 orang tersebut berada di tempat yang terpisah, yakni di lantai dua dan laintai bawah dengan aktivitas yang berbeda.
"Empat orang sedang berada di dalam kamar atas, tiga laki-laki, satu perempuan dalam kamar terpisah. Sementara 10 orang di lantai bawah dan tiga orang yang baru datang," lanjut Sumirat.
Di lantai atas, tiga orang laki-laki tengah berada di sebuah kamar sembari mengobrol, sementara seorang wanita tengah tertidur akibat meminum minuman berkarbonasi yang telah dilarutkan oleh ekstasi. Adapun 10 orang yang berada di lantai bawah tengah berpesta diiringi dentuman musik. Beberapa diantaranya tampak berjoget dan 3 orang lainnya tampak baru datang ke pesta itu.
Sejumlah barang bukti tersebut didapatkan BNN dari dua tempat di rumah tersebut. Dua linting ganja ditemukan terselip di buffet di kamar Raffi sementara 14 kapsul ekstasi ditemukan di dalam laci ruangan makan yang ada di lantai bawah. Beberapa kapsul diduga telah dilarutkan ke dalam minuman berkoarbonasi untuk dikonsumsi.
Penggerebekan itu sendiri selesai sekitar pukul 08.30 WIB. Selanjutnya, 17 orang tersebut dibawa untuk diperiksa oleh penyidik BNN. Hingga saat ini, BNN telah melakukan tes urine terhadap 17 orang tersebut.
Dari jumlah itu, BNN menyatakan bahwa lima orang tersebut positif menggunakan narkoba yang berbeda jenis. Dua orang positif menggunakan narkoba jenis ganja, dua orang positif menggunakan narkoba jenis ekstasi, sementara satu orang positif menggunakan kedua jenis narkoba tersebut.
"Inisial lima orang itu yaitu K sebagai mahasiswa, W sebagai konsultan restoran, J dan MF sebagai pegawai swasta dan M sebagai pengacara," lanjut Sumirat.
Sumirat juga menambahkan, BNN tidak serta merta menghentikan penyelidikan terhadap 12 orang yang lain. Pihaknya pun akan melakukan penyelidikan terhadap spesimen, yakni berupa darah dan rambut 12 orang tersebut untuk membuktikan kandungan narkotika di tubuhnya.
0 komentar :
Posting Komentar