Ada banyak hal bernilai budaya yang bisa anda pelajari dari Tana Toraja. Misalnya saja anda bisa melihat pemakanan dinding Lemo, Londa, dan Tampang Allo. Di dalamnya terdapat banyak peti mati dan tulang manusia. Anda mungkin diijinkan untuk melihat pemakanan tersebut dari dekat namun jangan coba-coba mengambil tulang atau apapun di tempat tersebut. Untuk pemakaman anak-anak, anda bisa melihatnya di Sangala. Masyarakat setempat meyakini bahwa anak-anak atau bayi yang meninggal harus dimakamkan di dalam batang sebuah pohon. Budaya lain yang bisa anda temukan di Tana Toraja adalah kain tenunnya yang khas. Jika anda ingin memilikinya, datang saja ke Pallawa, ini adalah pusat Tenun di Tana Toraja. Anda juga bisa melihat rumah tradisional Tongkonan di tempat tersebut.
Persinggahan berikutnya adalah Batu Tumonga, disini banyak terdapat sawah-sawah yang indah dan bebatuan megalitik. Masyarakat Tana Toraja masih menjaga kebudayaan mereka dengan sangat baik, oleh sebab itu upacara adat masih sering dilakukan di tempat ini. Salah satunya adalah upacara pemakaman Rambu Solo, Upacara perkawinan Rambu Tuka, dan upacara peresmian rumah Mangarara Tongkonan. Rambut Solo merupakan upacara adat yang sangat besar dan diadakan secara meriah walaupun sebenarnya untuk menghormati orang yang telah meninggal. Kemeriahan ini akan semakin terasa jika yang meninggal berasal dari keluarga Bangsawan. Upacara adat ini wajib dilakukan untuk keluarga yang telah meninggal sebagai penghormatan terakhir. Ada banyak prosesi di dalam upcara ini, salah satunya adalah penyembelihan kerbau dan babi. Jumlah dan ukuran hewan yang disembelih mencerminkan kemampuan dari yang punya hajatan.
Sedangkan Rambu Tuka bagi masyarakat Tana Toraja adalah merayakan kebahagiaan. Upacara ini bisa dilakukan saat pernikahan, panen, atau peresmian rumah baru. Sementara Mangarara Tongkonan merupakan bagian dari Rambu Tuka, namun khusus untuk merayakan rumah baru milik warga. Bukan hanya untuk rumah baru, namun rumah yang direnovasi juga akan dibuatkan upacara yang sama. Biasanya masyakarat melakukan renovasi terhadap rumah mereka pada bagian atap, sedangkan dindingnya diganti setiap 100 tahun sekali. Atraksi-atraksi budaya seperti inilah yang sangat disukai oleh wisatawan. Jadi banyak pengunjung yang datang le Tana Toraja hanya untuk lebih dekat dengan budaya Indonesia.
Salah satu ikon dari masyarakat Tana Toraja yang sangat dikenal secara luas adalah rumah Tongkonan. Seperti halnya rumah tradisional di provinsi-provinsi lain di Indonesia, Rumah Tongkonan memiliki ciri khas tersendiri. Bangunan dan atapnya terbuat dari bambu yang disusun rapi. Namun seiring dengan perkembangan jaman, ada beberapa rumah yang atapnya terbuat dari seng. Namun rumah ini memiliki bentuk atap yang khas, bisa dibilang seperti sebuah perahu. Nah, setelah puas berkunjung ke objek wisata Tanah Toraja, jangan lupa untuk berkunjung ke pasar Rantepao. Disini anda bisa membeli berbagai macam oleh-oleh untuk dibawa pulang, seperti baju, dompet, aksesoris, kerajinan tangan, dll. Kopi Toraja juga memiliki citarasa yang khas, anda bisa mendapatkannya di pasar Bolu. Beberapa makanan khas toraja yang bisa anda bawa pulang adalah jipang, markisa Toraja, co'ri, dan tori.
sumber
0 komentar :
Posting Komentar