Honda Vario terlahir sebagai skuter bertransmisi otomatis. Namun ditangan Enggal, semuanya berubah total. Vario lansiran 2007 itu tidak lagi ompong, melainkan bertransmisi manual empat percepatan. Edan!
Skutik andalan pabrikan berlambang sayap tunggal itu diobrak-abrik khusus untuk mengikuti kontes modifikasi sepeda motor Honda yang berlangsung di Bali beberapa waktu lalu. Tidak ingin tampil setengah-setengah, rumah modifikasi asal Banyuwangi tersebut merubah total wujud skutik Jepang berkapasitas 110cc.
"Ini Vario Chooper Extreme. Tadinya ini (transmisi) matik tapi saya buat manual," tutur Enggal kepadaOkezone beberapa waktu lalu.
Dirombaknya sistem transmisi skutik ini dilatar belakangi konsep modifikasi yang diusung. Rasanya kurang greget jika sebuah chooper extreme yang menjadi tunggangan lelaki sejati masih menggunakan transmisi otomatis.
Enggal mengaku, dari mesin Vario yang tersisa hanya Kruk As dan Crank Case. Selain itu komponen pendukung lainnya seperti karburator dan double starter masih pakai bawaan pabrik. Selebihnya hand made alias bikin sendiri.
Menariknya, untuk merubah menjadi transmisi manual, komponen yang digunakan berasal dari produk Honda lainnya.
"Blok silinder pakai punya Tiger dan saya transfer ke girboks Honda Grand untuk dapat transmisi. Koplingnya sudah termasuk di dalam girboks," urainya.
Hasilnya mesin V-Twin ala Enggal semakin menguatkan aura Chooper dalam diri Vario. "Ini namanya mesin panas-dingin. (Silinder) depan panas, belakang dingin. Next kedepannya panas semua, hidup semua," ujar punggawa Enggal Modified itu.
Untuk diketahui, skutik Chooper ini telah menggunakan piston Honda Tiger oversize 0, alhasil tenaga skutik ini pun terdongkrak menjadi 200cc. Sisa pembakaran di ruang dapur pacu dibuang melalui knalpot model freeflow dengan suara yang menggelegar.
Hebatnya, Enggal memanfaatkan teknologi untuk menghidupkan mesin. Hanya dengan menekan tombol pada remote control maka mesin pun langsung hidup.
Agar berfungsi dengan sempurna, Enggal membenamkan dua aki sekaligus. "Semua perangkat sistem untuk remote control serta aki ada di bawah jok," jelasnya.
Lebih lanjut, untuk sektor bodi Enggal menggunakan pelat yang ditopang rangka yang terbuat dari pipa gas yang memiliki ketebalan hingga 1,8 mm. Enggal mengklaim penggunaan pipa gas karena dinilai lebih kuat.
Sementara di sektor kaki-kaki, ubahan ekstrim kian menjadi-jadi. Jika umumnya chooper mengusung velg jari-jari, Vario ini justru mengadopsi model orbital dengan penggerak roda gila. Hasilnya tidak ada lagi pemandangan jari-jari maupun teromol serta piringan cakram.
Sementara suspensi depan menggunakan shock Honda Supra yang dimodifikasi menjadi model spring. "Pengaitnya pakai sistem unitrack mirip seperti monoshcok motorsport," tukas Enggal.
Tampilan Vario Chooper Extreme berkelir ungu ini kian mantap berkat perpaduan ban Primax 80/70-18 di depan dan Michelin 190/60-17 di belakang.
Sekadar informasi, motor yang yang digarap selama tiga bulan pengerjaan ini dikerjakan di markas Enggal Modified yang berada di Jalan Diponegoro Gg. Piran RT02/06, Banyuwangi, Jawa Timur.
Dalam memodifikasi ini, si empunya Eko Wirawan asal Bali, harus menggelontorkan dana sebesar Rp35 jutaan. Hasilnya bisa Anda lihat sendiri!
sumber
Skutik andalan pabrikan berlambang sayap tunggal itu diobrak-abrik khusus untuk mengikuti kontes modifikasi sepeda motor Honda yang berlangsung di Bali beberapa waktu lalu. Tidak ingin tampil setengah-setengah, rumah modifikasi asal Banyuwangi tersebut merubah total wujud skutik Jepang berkapasitas 110cc.
"Ini Vario Chooper Extreme. Tadinya ini (transmisi) matik tapi saya buat manual," tutur Enggal kepadaOkezone beberapa waktu lalu.
Dirombaknya sistem transmisi skutik ini dilatar belakangi konsep modifikasi yang diusung. Rasanya kurang greget jika sebuah chooper extreme yang menjadi tunggangan lelaki sejati masih menggunakan transmisi otomatis.
Enggal mengaku, dari mesin Vario yang tersisa hanya Kruk As dan Crank Case. Selain itu komponen pendukung lainnya seperti karburator dan double starter masih pakai bawaan pabrik. Selebihnya hand made alias bikin sendiri.
Menariknya, untuk merubah menjadi transmisi manual, komponen yang digunakan berasal dari produk Honda lainnya.
"Blok silinder pakai punya Tiger dan saya transfer ke girboks Honda Grand untuk dapat transmisi. Koplingnya sudah termasuk di dalam girboks," urainya.
Hasilnya mesin V-Twin ala Enggal semakin menguatkan aura Chooper dalam diri Vario. "Ini namanya mesin panas-dingin. (Silinder) depan panas, belakang dingin. Next kedepannya panas semua, hidup semua," ujar punggawa Enggal Modified itu.
Untuk diketahui, skutik Chooper ini telah menggunakan piston Honda Tiger oversize 0, alhasil tenaga skutik ini pun terdongkrak menjadi 200cc. Sisa pembakaran di ruang dapur pacu dibuang melalui knalpot model freeflow dengan suara yang menggelegar.
Hebatnya, Enggal memanfaatkan teknologi untuk menghidupkan mesin. Hanya dengan menekan tombol pada remote control maka mesin pun langsung hidup.
Agar berfungsi dengan sempurna, Enggal membenamkan dua aki sekaligus. "Semua perangkat sistem untuk remote control serta aki ada di bawah jok," jelasnya.
Lebih lanjut, untuk sektor bodi Enggal menggunakan pelat yang ditopang rangka yang terbuat dari pipa gas yang memiliki ketebalan hingga 1,8 mm. Enggal mengklaim penggunaan pipa gas karena dinilai lebih kuat.
Sementara di sektor kaki-kaki, ubahan ekstrim kian menjadi-jadi. Jika umumnya chooper mengusung velg jari-jari, Vario ini justru mengadopsi model orbital dengan penggerak roda gila. Hasilnya tidak ada lagi pemandangan jari-jari maupun teromol serta piringan cakram.
Sementara suspensi depan menggunakan shock Honda Supra yang dimodifikasi menjadi model spring. "Pengaitnya pakai sistem unitrack mirip seperti monoshcok motorsport," tukas Enggal.
Tampilan Vario Chooper Extreme berkelir ungu ini kian mantap berkat perpaduan ban Primax 80/70-18 di depan dan Michelin 190/60-17 di belakang.
Sekadar informasi, motor yang yang digarap selama tiga bulan pengerjaan ini dikerjakan di markas Enggal Modified yang berada di Jalan Diponegoro Gg. Piran RT02/06, Banyuwangi, Jawa Timur.
Dalam memodifikasi ini, si empunya Eko Wirawan asal Bali, harus menggelontorkan dana sebesar Rp35 jutaan. Hasilnya bisa Anda lihat sendiri!
sumber
0 komentar :
Posting Komentar