Ini bukanlah
omong kosong belaka. Tapi memang Kerajaan Majapahit –lah yang pantas disebut
sebagai kota dengan berperadaban tinggi itu, yang konon tenggelam dan sirna
sebab bencana yang luar biasa besarnya.
Ada beberapa
alasan yang membuat penilaian ini sangat akurat dan tak terbantahkan. Pertama,
dari segi pengertian, yaitu apa sebenarnya yang dimaksud dengan kota Atlantis,
Kerajaan Majapahit sangatlah memenuhi syarat. Kedua, dilihat dari sisi kejayaan
dan kebesaran peradabannya. Ketiga, dari sisi sejarahnya yang melegenda.
Bahwa, meski
keduanya sangat diyakini sebagai kota atau negeri dengan kejayaan dan kebesaran
peradabannya, nyatanya sama sekali tidak menyisakan bukti atau fakta yang
mendukung! Keempat, adalah kesimpulan orang-orang sesudahnya yang memiliki
kesimpulan yang sama soal Kota Atlantis dan Kerajaan Majapahit, yaitu kota
besar, peradaban tinggi, dan legendaris. Keduanya sama-sama menjadi mitos,
tetapi sangat dipercaya ia ada dan pernah berdiri di suatu kala.
Mari kita
jelajah satu-persatu. Apa yang disebut dengan Kota Atlantis? Sumber pertama
yang bicara soal Kota ini adalah Plato. Ia menggambarkan Kota Atlantis sebagai
kota besar dengan peradaban yang sangat tinggi. Namuan karena danya bencana
alam yang mengerikan, ia tenggelam. Dan, tinggallah ia kemudian menjelma
sebatas legenda yang antara ada dan tiada.
Lalu
bagamaina dengan Majapahit? Kerajaan ini pun demikian. Para penutur sejarah
menggambarkannya dengan istilah terkenal, sirna kertaning bumi. Yang artinya
sirna ditelan bumi. Memang, para pakar memaknai istilah ini dengan kode tahun
dan penanggalan sejarah akhir keruntuhan Majapahit. Tetapi, menurut saya, sudah
sangat jelas apa yang dimaksud sirna kertaning bumi! Yaitu hilang, lenyap, atau
sirna!
Mengapa saya
berani mengatakan demikian? Sederhana saja, peninggalan-peninggalan Majapahit
sangatlah minim. Bukan hanya secara fisik berupa bangunan, tetapi juga secara
peradaban dan tokoh-tokoh utama di dalamnya pun sangat minim. Taruhlah sosok
Gajah Mada. Hingga kini, tak satu pun yang mengetahui biografi siapa dia
sebenarnya!
Dan lagi,
kenyataannya beberapa peninggalan Majapahit masih terpendam di kedalaman bahwa
tanah. Dan hingga sekarang, masih belum ditemukan, kecuali hanya sedikit saja.
Namun dari sedikit tersebut, diyakini sisa peninggalan yang lebih besar ada
terpendam di bawah tanah.
Bangsa Yang
Buta Sejarahnya Sendiri
Terlepas
apakah Majapahit benar-benar representasi Kota Atlantis, dibanding
bangsa-bangsa lain di dunia, bangsa kita adalah bangsa yang tanpa bangunan
sejarah! Kita ini adalah bangsa yang tak pernah mengenal jatidiri masa lalunya
sendiri.
Seberapa
besar kita mengenal sejarah Majapahit? Kenapa kita membangga-banggakannya?
Bahkan dijadikan landasan spirit bangsa segala? Apa yang dapat diambil dari
kerajaan Majapahit, yang bahkan sejarah lengkapnya saja kita tidak tahu sama
sekali? Kecuali hanyalah gembar-gembor kebesaran yang tak ada bukti dan
faktanya sama sekali itu?
Simpel saja,
siapakah Mahapatih Gajah Mada sesungguhnya? Benarkah ia memang betul sosok
Panglima yang kuat, cerdas, dan punya cita-cita besar? Kalau memang benar,
darimana kita mengetahuinya itu benar, jika sejarah hidupnya saja tidak
diketahui oleh sejarah?
Dalam
beberapa kasus, peninggalan sejarah kita mengenai Majapahit ditelantarkan! Apa
yang sudah kita perbuat dengan sisa peninggalannya? Sama sekali tak ada
perhatian berarti, baik oleh pemerintah dan rakyatnya.
Yang miris,
banyak sejarah yang menurut saya sangat sarat pecah belah. Yaitu mengenai
kedurhakaan Sultan Raden Patah pada Raja Brawijaya. Yang konon katanya
menyerang Majapahit sehingga menyebabkan kehancurannya? Juga dikatakan,
sampai-sampai dibilang menghancurkan peninggalan-peninggalan Majapahit?
Padahal
secara fakta, banyak peninggalan non-Islam masih eksis di Nusantara. Bukti,
bahwa tak ada bukti logis bahwa pernah ada pertikaian antara Kerajaan Demak
dengan Majapahit!
Sampai saat
ini, kita belum pernah mencoba mengeja dan menguji pandangan ini, sekalian
menguji kebenaran Majapahit dengan peninggalannya!
0 komentar :
Posting Komentar