Selama ini, mobil hibrida plug-in atau Plug-in Hybrid Electric Vehicle (PHEV)) yang sudah diproduksi massal dan dijual ke publik adalah perkawinan mesin bensin dengan motor listrik. Sedangkan untuk mesin diesel dengan motor listrik belum ada. Karena itulah, kendati baru diproduksi pada bulan ini (November 2012), Volvo sudah mengklaim sebagai produsen pertama di dunia yang membuat PHEV diesel.
Untuk model 2013 akan diproduksi 1.000 unit Volvo V60 PHEV. Sedangkan untuk 2014, produksi ditingkatkan menjadi4.000-6.000 unit pada tahun depan. Hebatnya - menurut Volvo - V60 PHEV diesel ini dirakit di pabrik Torslanda, Gothenburg bersama model Volvo lainnya dalam satu lini produksi.
Proses perakitan
Keberhasilan Volvo menyatukan perakitan V60 PHEV dengan model lain dinilai sebagai prestasi hebat. Pasalnya, PHEV memerlukan proses perakitan yang lebih rumit, termasuk pemasangan dua komponen utamanya, yaitu transmisi dan dan batera lithium-ion yang berbobot 140 kg yang ditaruh di bagasi.
Baterai yang mampu menyimpan energi 400V/11,2 kWh, dapat digunakan untuk menjalankan mobil sejauh 50 km, tanpa harus dibantu oleh mesin diesel (murni listrik).
“Kami yang pertama di dunia menyatukan perakitan PHEV dengan model lain,” kata Peter Mertens, Senior Vice President Research & Development, Volvo Car Corporation. “Dengan penyatuan tersebut, pembeli mobil hibrida plug–in bisa memilih opsi seperti yang ditawarkan untuk standar V60,” lanjutnya.
Proses perakitan
Keberhasilan Volvo menyatukan perakitan V60 PHEV dengan model lain dinilai sebagai prestasi hebat. Pasalnya, PHEV memerlukan proses perakitan yang lebih rumit, termasuk pemasangan dua komponen utamanya, yaitu transmisi dan dan batera lithium-ion yang berbobot 140 kg yang ditaruh di bagasi.
Baterai yang mampu menyimpan energi 400V/11,2 kWh, dapat digunakan untuk menjalankan mobil sejauh 50 km, tanpa harus dibantu oleh mesin diesel (murni listrik).
“Kami yang pertama di dunia menyatukan perakitan PHEV dengan model lain,” kata Peter Mertens, Senior Vice President Research & Development, Volvo Car Corporation. “Dengan penyatuan tersebut, pembeli mobil hibrida plug–in bisa memilih opsi seperti yang ditawarkan untuk standar V60,” lanjutnya.
Untuk PHEV, khususnya di bagian terakhir, harus dilakukan perakitan ulang. Untuk itu pula, perkakas untuk merakit harus dimodifikasi. Pasalnya, untuk PHEV masih ada 300 komponen lain yang harus disatukan lagi.
Perakitan motor listrik bersama as roda, dilakukan di tempat pemasangan gardan (final drive), seperti yang dilakukan pada mobil dengan gerak 4x4. Bagian lain adalah sistem pendingin dan kabel tegangan tinggi, dirakit di Pallet, tempat merakit transmisi dan sasis.
Perakitan motor listrik bersama as roda, dilakukan di tempat pemasangan gardan (final drive), seperti yang dilakukan pada mobil dengan gerak 4x4. Bagian lain adalah sistem pendingin dan kabel tegangan tinggi, dirakit di Pallet, tempat merakit transmisi dan sasis.
Selanjutnya untuk memasang baterai hibrida, Volvo punya teknik sendiri dan hanya membutuhkan 60 detik.
“Baterai lithium 11,2 kWh adalah sistem paling rumit pada mobil. Manuver untuk pemasangan harus presisi, pekerjaan dengan keahlian khusus,” lanjut Peter Mertens.
Volvo V60 PHEV ini, sumber penggerak utamanya adalah mesin diesel 50-silinder (D5) yang menghasilkan tenaga 215 PS dan torsi 440 Nm.
0 komentar :
Posting Komentar