Karyawan Lebih Sejahtera Saat TPI Dipegang Tutut

Kisruh yang terjadi antara Siti Hardiyanti Rukmana alias Mbak Tutut dengan Hary Tanoesoedibjo soal kepemilikan Televisi Pendidikan Indonesia (TPI) membuat beberapa karyawan angkat bicara. Mereka mulai membanding-bandingkan kondisi saat masih berstatus sebagai karyawan TPI di bawah naungan Mbak Tutut, dengan kondisi saat berada di bawah bendera MNC.

Sebagian dari mereka mengaku lebih nyaman saat TPI masih berada di bawah kepemilikan Mbak Tutut. Sumber merdeka.com di internal MNC TV menyebutkan, beralihnya kepemilikan TPI ke tangan Hary Tanoe tidak berpengaruh pada tingkat kesejahteraan karyawan. Malah, menurut sumber tersebut, karyawan semakin kesulitan memperoleh kesejahteraan.

"Kondisi saat Ibu Tutut dulu sangat sejahtera ketimbang saat ini yang diambil alih MNC Group," ujar dia.

Menurutnya, hal ini terjadi karena MNC sebagai grup besar harus membagi keuntungannya ke banyak anak perusahaan di bawahnya. Mulai dari MNC Sky, Global Mediacom, MNC Land, serta tiga stasiun televisi yaitu RCTI, MNC TV, dan Global TV. Bahkan, MNC sangat tega mengelabui pendapatan para karyawannya.

"Efisiensi yang menurut karyawan berlebihan, perpotongan pajak dan danareksa MNC yang diwajibkan dengan dalih bonus yang tidak berbentuk uang juga sedikit mengecewakan. Keuntungan dibagi untuk grup, kita mah tidak dapat maksimal," jelasnya.

Dengan perbandingan tersebut, karyawan cenderung lebih senang jika kembali ke pangkuan Tutut meski kondisinya tidak akan sama seperti dulu lagi.

Sebelumnya, Direktur Media Nusantara Citra (MNC) Grup David F. Audy menilai, MNC TV tak bisa lagi kembali ke pangkuan pemilik lamanya, yakni Mbak Tutut. Dia menegaskan, MNC sudah secara sah membeli saham mayoritas stasiun televisi itu dari PT Berkah Karya Bersama. Bahkan, pihaknya mengklaim telah berjasa membangkitkan TV yang nyaris ambruk itu.

David membantah bahwa Bos MNC Hary Tanoesoedibjo punya kepemilikan saham di Berkah. Pihaknya sekadar investor yang membeli saham TPI.

"PT Berkah enggak ada hubungannya sama sekali. Kita beli TPI memang dari Berkah, tapi Berkah bukan punya kita," ujarnya di kantor pusat MNC, Jakarta, Jumat (11/10).

Dia lantas menceritakan kronologi akuisisi saham mayoritas TPI versi MNC. Pada 2001, televisi milik putri sulung mendiang Presiden Soeharto itu keuangannya buruk, sehingga dijual ke Berkah. MNC baru masuk pada 2006, membeli mayoritas saham.
Menurut pengakuan David, pihaknya menerima televisi yang kinerjanya buruk, merugi, dan peralatannya jelek.

"Dulu kan TPI manajemen kurang bagus sudah kembang kempis, merugi, utangnya banyak, peralatan semua jelek," cetusnya.

sumber

Penulis : Ben Beckman, SE ~ Sebuah blog yang menyediakan berbagai macam informasi

Artikel Karyawan Lebih Sejahtera Saat TPI Dipegang Tutut ini dipublish oleh Ben Beckman, SE pada hari Selasa, 15 Oktober 2013 . Semoga artikel ini dapat bermanfaat.Terima kasih atas kunjungan Anda silahkan tinggalkan komentar.sudah ada 0 komentar: di postingan Karyawan Lebih Sejahtera Saat TPI Dipegang Tutut
 

0 komentar :

Posting Komentar

Klik Iklanya 1 Kali Agar Blog Ini Tetap Berkreasi