Utusan Suriah di Yordania Bahajat Suleiman mengatakan, negaranya dapat mengakibatkan kehancuran parah atas fasilitas nuklir Israel.
Hal ini dinilai muncul sebagai tanggapan atas peringatan Israel yang mengancam akan melakukan tindakan militer demi mencegah jatuhnya senjata kimia Suriah ke tangan para teroris.
Pertanyaan Suleiman itu diketahui pertama kalinya dipublikasikan oleh media Yordania. Menurut laporan itu pula Suleiman telah melakukan pertemuan dengan delegasi Yordania yang berkunjung ke Kedutaan Besar Suriah di Amman dalam rangka Idul Fitri.
"Senjata-senjata nuklir yang dimiliki Israel dapat membuat kita mengalami kerusakan yang sangat besar jika serangan dilancarkan. Namun, di sisi lain kita dapat menyebabkan kerugian yang besar ke fasilitas nuklir mereka dan untuk melakukannya kita tidak membutuhkan lebih dari 20 rudal," tegas Suleiman seperti dikutip Israel National News, Jumat (24/8/2012).
Meskipun terdapat perbedaan mencolok terkait dengan korban jiwa yang akan jatuh di kedua belah pihak namun, diplomat Suriah ini yakin bahwa Israel akan menanggung kerusakan strategis yang cukup sulit ditangani.
"Sebuah serangan yang dilancarkan Suriah dapat menyebabkan terjadinya emigrasi dari Israel serta menjadi awal dari akhir semua ini. Suriah tidak akan tinggal diam bila diserang namun kami tidak akan menjadi pihak yang memulai perang," tegas Suleiman.
Sebelumnya Wakil Kepala Militer Israel Mayor Jenderal Yair Naveh memperingatkan bahwa pasoka senjata kimia Suriah dapat menjadi ancaman bagi Israel. Menurt Mayjen Naveh, Suriah dapat menjadikan Israel sebagai target atas latihan serangan.
"Suriah memiliki senjata kimia terbesar di dunia. Bila memang memiliki kesempatan, mereka akan mengancam kami seperti halnya mengancam rakyatnya sendiri," ujar Mayjen Naveh.
Keberadaan senjata kimia ini belum jelas menyusul bungkamnya pemerintah Suriah terkait kebenaran informasi tersebut. Namun sejak jauh hari Israel telah mengutarakan kekhawatirannya bila senjata kimia itu jatuh ke tangan kelompok militan anti Israel.
sumber
Hal ini dinilai muncul sebagai tanggapan atas peringatan Israel yang mengancam akan melakukan tindakan militer demi mencegah jatuhnya senjata kimia Suriah ke tangan para teroris.
Pertanyaan Suleiman itu diketahui pertama kalinya dipublikasikan oleh media Yordania. Menurut laporan itu pula Suleiman telah melakukan pertemuan dengan delegasi Yordania yang berkunjung ke Kedutaan Besar Suriah di Amman dalam rangka Idul Fitri.
"Senjata-senjata nuklir yang dimiliki Israel dapat membuat kita mengalami kerusakan yang sangat besar jika serangan dilancarkan. Namun, di sisi lain kita dapat menyebabkan kerugian yang besar ke fasilitas nuklir mereka dan untuk melakukannya kita tidak membutuhkan lebih dari 20 rudal," tegas Suleiman seperti dikutip Israel National News, Jumat (24/8/2012).
Meskipun terdapat perbedaan mencolok terkait dengan korban jiwa yang akan jatuh di kedua belah pihak namun, diplomat Suriah ini yakin bahwa Israel akan menanggung kerusakan strategis yang cukup sulit ditangani.
"Sebuah serangan yang dilancarkan Suriah dapat menyebabkan terjadinya emigrasi dari Israel serta menjadi awal dari akhir semua ini. Suriah tidak akan tinggal diam bila diserang namun kami tidak akan menjadi pihak yang memulai perang," tegas Suleiman.
Sebelumnya Wakil Kepala Militer Israel Mayor Jenderal Yair Naveh memperingatkan bahwa pasoka senjata kimia Suriah dapat menjadi ancaman bagi Israel. Menurt Mayjen Naveh, Suriah dapat menjadikan Israel sebagai target atas latihan serangan.
"Suriah memiliki senjata kimia terbesar di dunia. Bila memang memiliki kesempatan, mereka akan mengancam kami seperti halnya mengancam rakyatnya sendiri," ujar Mayjen Naveh.
Keberadaan senjata kimia ini belum jelas menyusul bungkamnya pemerintah Suriah terkait kebenaran informasi tersebut. Namun sejak jauh hari Israel telah mengutarakan kekhawatirannya bila senjata kimia itu jatuh ke tangan kelompok militan anti Israel.
sumber
0 komentar :
Posting Komentar