ILUSTRASI KAPAL TANKER
Tekanan dunia internasional terhadap Iran semakin besar, Selasa (26/6/2012), setelah Korea Selatan mengumumkan akan menghentikan seluruh impor minyak dari Iran per 1 Juli mendatang.
Korea Selatan (Korsel), yang selama ini menjadi pembeli terbesar ketiga minyak Iran di Asia, menghentikan impor karena mulai 1 Juli perusahaan asuransi Eropa dilarang menjamin pengiriman minyak dari Iran.
”Uni Eropa (UE) akan menghentikan impor minyak mentah dari Iran mulai 1 Juli dan menghentikan penjaminan asuransi untuk semua impor minyak dari Iran. Oleh sebab itu, impor minyak Korea Selatan dari Iran juga akan dihentikan,” demikian bunyi pernyataan bersama Kementerian Perdagangan, Kementerian Keuangan, dan Kementerian Luar Negeri Korsel, Selasa.
Sebelum pengumuman ini, impor minyak Korsel dari Iran sudah diturunkan. Data Korea National Oil Corp menunjukkan, lima bulan pertama tahun ini Korsel mengimpor 29,22 juta barrel minyak mentah dari Iran, atau sekitar 192.000 barrel per hari. Angka itu turun hampir 16 persen dari periode sama tahun lalu.
UE sendiri menyatakan tak akan mengubah keputusan untuk menerapkan embargo minyak Iran mulai hari Minggu mendatang. Spanyol dan Yunani sudah menghentikan impor minyak dari Iran sejak April.
Sementara Italia—importir minyak terbesar Iran di Eropa—akan menghentikan impor dalam beberapa bulan mendatang, setelah kontrak pengiriman minyak dari Iran ke perusahaan ENI di Italia tuntas.
Tekanan terhadap Iran semakin berat setelah Kamis besok AS akan menerapkan sanksi baru untuk memaksa Iran menghentikan program nuklirnya. Dalam sanksi tersebut, perusahaan-perusahaan asing yang terlibat bisnis dengan sektor perminyakan Iran akan dihukum, kecuali negara asal mereka mulai memangkas impor minyak dari Iran.
Beberapa negara pelanggan minyak Iran, seperti Turki dan Afrika Selatan, langsung memotong impor mereka dan mencari sumber impor baru. India juga telah mengumumkan pemotongan impor minyak Iran sebesar 11 persen, sementara Jepang telah memotong impor dari Iran sebesar 65 persen.
Turun 40 persen
Dengan semua pemotongan impor ini, Badan Energi Internasional (IEA) menyebutkan, total ekspor minyak Iran telah menyusut 40 persen dalam enam bulan terakhir. Saat ini ekspor minyak Iran hanya berkisar 1,5 juta barrel per hari.
Akibatnya, Iran mulai kehabisan tempat menyimpan kelebihan minyak dari sumur-sumur produksinya. Menurut IEA, saat ini ada sekitar 42 juta barrel minyak mentah yang disimpan dalam kapal-kapal tanker dalam posisi menunggu.
Data IEA tersebut dibantah Menteri Perminyakan Iran Rostam Qasemi. Pekan lalu, Qasemi menegaskan ekspor minyak Iran masih berkisar 2,1 juta-2,2 juta barrel per hari.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Ramin Mehmanparast, mengatakan, rencana embargo minyak oleh UE akan bersifat kontraproduktif terhadap proses perundingan nuklir Iran.
sumber
0 komentar :
Posting Komentar