Wakil Gubernur Banten Rano Karno membenarkan bahwa putra angkatnya Raka Widyarma ditangkap aparat Polres Bandar Udara Soekarno-Hatta karena kedapatan memesan lima butir ekstasi dari Malaysia. Ia menuturkan, penangkapan Raka dilakukan pada Selasa (6/3/2012) di kontrakannya di Bintaro. Rano tak kuasa menahan air matanya.
"Raka, anak saya ditangkap di rumah kontraknya Bintaro, dibawa dan ditahan di Polres Bandara Soekarno Hatta. Saya kecewa dan marah. Saya menyimpan ini selama beberapa hari dan menunggu waktu yang tepat untuk mengatakan ini. Tapi, inilah situasinya, anak saya memang pernah memakai obat-obatan," ujar Rano berusaha menahan tangis saat jumpa pers di rumahnya di Cinere, Jakarta Selatan, Sabtu (10/3/2012) malam. Ia didampingi ayah kandung Raka, Piter Hidayat.
Saat penangkapan Raka, Rano menyatakan ia sedang berada di Serang untuk tugas kantornya. Ia baru bisa menjenguk Raka hari ini, saat mendapat kesempatan berlibur. Rano mengaku anaknya memang pernah memakai obat-obatan, karena depresi sejak dulu.
Raka sering diejek karena ia bukan anak kandung Rano. Raka, kata Rano, menderita penyakit bipolar, mudah sedih. Emosinya labil dan mudah stres. Dokter pernah memberikan obat khusus baginya, tapi Rano tak menyangka jika Raka kemudian juga mengkonsumsi narkoba.
"Dia pernah mengkonsumsi. Tapi saya tidak tahu apa jenisnya, dan saya tahunya obat dokter. Saya tidak tahu kalau mungkin dia menggantinya dengan obat-obatan lain. Saya tidak bisa memantau anak saya 24 jam. Dia stres sejak dulu, karena diejek. Karena itu dia harus konsumsi obat dokter, karena mudah stres," terang Rano.
"Sebenarnya malu, seorang Wagub menangis seperti ini. Tapi ini perih. Kebetulan ini anak saya. Biarkanlah anak saya menjadi contoh. Saya kecewa, tapi saya harus tegar karena ini proses dewasa untuk anak saya juga," sambung meneteskan airmata.
Dalam jumpa pers ini, Rano juga sempat menunjukkan foto ia bersama anaknya saat berkunjung ke dalam tahanan. Ia mengatakan, Raka dalam keadaan sehat setelah ditahan sejak Selasa lalu.
"Anak saya, saya harapkan dalam kondisi sehat terus di sana. Hadapi semua ini dengan ikhlas dan tawakal, Nak. Dia minta maaf dan dia menyesal tidak mendengar omongan saya. Dia baru tahu Bapak-nya orang besar setelah dikejar-kejar media karena peristiwa ini. Tapi, saya bilang, Raka, jangan minta maaf pada saya. Saya yang salah karena mungkin saya tidak punya banyak waktu untuknya," tutur Rano.
0 komentar :
Posting Komentar