Menurut Ban makin banyak pemimpin dunia yang menyadari bahwa senjata nuklir amat berbahaya dan sudah ketinggalan zaman. Dirinya pun menyadari bahwa pemberian sanksi terhadap pemilik senjata nuklir, memang memiliki peran penting namun belum menunjukan solusi untuk jangka panjang.
"Cara terbaik untuk menghancurkan ancaman nuklir adalah menghancurkan senjata nuklir itu sendiri," tegas Ban Ki-Moon pada dialog pertahanan Jakarta Internasional Defense Dialgoue (JIDD) di Jakarta, Rabu (21/3/2012).
Di seluruh dunia, ada ketidaksabaran yang terus tumbuh atas upaya pelucutan senjata nuklir.
"Untuk masalah ini, saya ingin menghargai Indonesia yang baru saja meratifikasi CTBT agar segera efektif. Masih ada delapan negara lagi yang belum meratifikasi CTBT," ucap Ban.
Ban juga mendorong dilakukannya konferensi penghapusan senjata nuklir dan senjata pemusnah massal lainnya, sebagai mandat dari traktat yang dihasilkan dalam konferensi Non-Proliferation Treaty (NPT) beberapa waktu lalu.
"Setiap anggota dari konferensi (NPT) ini harus berusaha lebih keras untuk mewujudkan upaya pencegahan pengadaan senjata nuklir dan senjata pemusnah massal lainnya. Tidak dapat diterima bahwa selama 12 tahun terakhir, konferensi pelucutan senjata itu tidak berbuat apapun dan masih belum mampu menghasilkan program kerja," tuturnya.
Ban mendesak agar negara-negara yang sudah meratifikasi NPT untuk segera melakukan negosiasi mengenai Traktat Pelucutan Materi Berbahaya (FMCT). Rencananya, Ban akan mendesak traktat ini dihasilkan dalam konferensi senjata nuklir dan pemusnah massal lain di Seoul, Korsel.
0 komentar :
Posting Komentar