Kasus penipuan finansial di AS terungkap lagi. Jutawan Texas, R Allen Stanford, dinyatakan bersalah oleh pengadilan karena melakukan penipuan dengan skema Ponzi. Jumlah kerugian yang ditimbulkan 7 miliar dollar AS.
Kasus ini terungkap di sebuah pengadilan di Houston, Texas, AS, Selasa (6/3). Skema Ponzi adalah julukan bagi praktik arisan berantai, yang pada hakikatnya adalah penipuan.
Ini sekaligus mengingatkan khalayak tentang Bernard Madoff yang juga menggunakan skema Ponzi untuk meraup keuntungan dari klien. Madoff telah dihukum 150 tahun penjara.
Lewat skema Ponzi, keuntungan menggiurkan diberi kepada investor lama dengan memakai dana dari investor baru.
Keputusan pengadilan ini mungkin melegakan 30.000 klien dari 100 negara yang menginvestasikan dananya ke Stanford International Bank. Namun, kemungkinan bank ini dapat pengembalian dana investasi.
Penyelidik tidak dapat menemukan kembali 92 persen dari 8 miliar dollar AS aset bank tersebut.
Stanford (61) telah meringkuk di penjara selama tiga tahun terakhir ini. Dia mungkin tidak akan bisa menghirup udara bebas lagi.
Juri menyatakan Stanford bersalah atas 13 dari 14 kasus yang dituduhkan kepadanya, antara lain penipuan, konspirasi, dan pencucian uang.
Setiap kasus, Stanford dapat dikenai hukuman antara lima dan 20 tahun.
Mengaku hilang ingatan
Stanford tetap tenang ketika putusan itu dibacakan. Akan tetapi, ibunya yang sudah tua, dua anak perempuannya yang sudah dewasa, dan teman keluarga menutupi wajah mereka.
Pengacaranya mengatakan keputusan itu sangat mengecewakan dan berencana mengajukan banding.
Cassie Wilkinson, salah seorang korban Stanford, mengatakan, telah lama menantikan keputusan ini. ”Kami dimanfaatkan tidak hanya oleh Allen (Stanford), tetapi juga rekannya yang lain. Sangat senang mendengar bahwa 12 hakim merasakan hal serupa,” ujarnya.
Hanya satu keputusan yang menyatakan dia tidak bersalah, khususnya dalam kasus pembelian 9.000 tiket untuk pertandingan tahunan bola Amerika, Super Bowl, untuk Leory King, salah seorang pejabat bank.
Stanford juga pernah menyatakan tidak dapat mengikuti persidangan setelah dia tergantung dengan obat penghilang rasa sakit juga obat antidepresi. Dia berupaya menghentikan kasus dengan mengklaim telah kehilangan ingatan akibat dipukuli dan sebagai dampak negatif obat bius, yang dia konsumsi. Namun, jaksa menolak permintaan tersebut.
Pengadilan berharap dapat menyita aset-aset Stanford sekitar 300 juta dollar AS dari sekitar 30 rekening bank yang dia kuasai di Swiss, Inggris, dan Kanada.
Jaksa menuduh Stanford mendanai gaya hidup yang sangat mewah dengan mengambil uang investasi dari para investor. Setidaknya diperkirakan dia meraup uang 2 miliar dollar AS, milik para investor.
sumber
Kasus ini terungkap di sebuah pengadilan di Houston, Texas, AS, Selasa (6/3). Skema Ponzi adalah julukan bagi praktik arisan berantai, yang pada hakikatnya adalah penipuan.
Ini sekaligus mengingatkan khalayak tentang Bernard Madoff yang juga menggunakan skema Ponzi untuk meraup keuntungan dari klien. Madoff telah dihukum 150 tahun penjara.
Lewat skema Ponzi, keuntungan menggiurkan diberi kepada investor lama dengan memakai dana dari investor baru.
Keputusan pengadilan ini mungkin melegakan 30.000 klien dari 100 negara yang menginvestasikan dananya ke Stanford International Bank. Namun, kemungkinan bank ini dapat pengembalian dana investasi.
Penyelidik tidak dapat menemukan kembali 92 persen dari 8 miliar dollar AS aset bank tersebut.
Stanford (61) telah meringkuk di penjara selama tiga tahun terakhir ini. Dia mungkin tidak akan bisa menghirup udara bebas lagi.
Juri menyatakan Stanford bersalah atas 13 dari 14 kasus yang dituduhkan kepadanya, antara lain penipuan, konspirasi, dan pencucian uang.
Setiap kasus, Stanford dapat dikenai hukuman antara lima dan 20 tahun.
Mengaku hilang ingatan
Stanford tetap tenang ketika putusan itu dibacakan. Akan tetapi, ibunya yang sudah tua, dua anak perempuannya yang sudah dewasa, dan teman keluarga menutupi wajah mereka.
Pengacaranya mengatakan keputusan itu sangat mengecewakan dan berencana mengajukan banding.
Cassie Wilkinson, salah seorang korban Stanford, mengatakan, telah lama menantikan keputusan ini. ”Kami dimanfaatkan tidak hanya oleh Allen (Stanford), tetapi juga rekannya yang lain. Sangat senang mendengar bahwa 12 hakim merasakan hal serupa,” ujarnya.
Hanya satu keputusan yang menyatakan dia tidak bersalah, khususnya dalam kasus pembelian 9.000 tiket untuk pertandingan tahunan bola Amerika, Super Bowl, untuk Leory King, salah seorang pejabat bank.
Stanford juga pernah menyatakan tidak dapat mengikuti persidangan setelah dia tergantung dengan obat penghilang rasa sakit juga obat antidepresi. Dia berupaya menghentikan kasus dengan mengklaim telah kehilangan ingatan akibat dipukuli dan sebagai dampak negatif obat bius, yang dia konsumsi. Namun, jaksa menolak permintaan tersebut.
Pengadilan berharap dapat menyita aset-aset Stanford sekitar 300 juta dollar AS dari sekitar 30 rekening bank yang dia kuasai di Swiss, Inggris, dan Kanada.
Jaksa menuduh Stanford mendanai gaya hidup yang sangat mewah dengan mengambil uang investasi dari para investor. Setidaknya diperkirakan dia meraup uang 2 miliar dollar AS, milik para investor.
sumber
0 komentar :
Posting Komentar