Dinas Intelijen Israel (Mossad) sepakat dengan penyelidikan Amerika Serikat (AS) bahwa, tidak ada bukti jelas bahwa Iran memutuskan untuk membuat bom nuklir. Pendapat Mossad ini bertolak belakangan dengan pendapat dari pemimpin Israel.
"Rakyat Israel mempertanyakan pertanyaan yang sulit dijawab (nuklir Iran). Namun Mossad sepakat dengan AS tentang program senjata nuklir Iran," jelas seorang mantan pejabat senior intelijen AS seperti dikutip AFP, Senin (19/3/2012).
"Tidak ada pertentangan antara intelijen AS dan Israel mengenai fakta (bahwa Iran tidak memiliki senjata nuklir)," tuturnya.
Bulan lalu, majalah Times melaporkan bahwa penyelidikan terakhir dari Dinas Intelijen AS (CIA) menunjukan bahwa Iran sudah meninggalkan program senjata nuklirnya sejak 2007.
Menurut laporan terbaru yang dikeluarkan Sabtu 17 Maret lalu, CIA berupaya keras selama bertahun-tahun, untuk mencari tahu upaya Iran mengembangkan program pengayaan nuklir dan juga mengembangkan teknologi rudal nuklirnya. Mereka pun masih mencari tahu kemungkinan terbaru dari teknologi nuklir Iran.
Sementara National Security Agency (NSA) terus melakukan upaya penyadapan pembicaraan antar pejabat Iran dan melakukan tindakan mata-mata lainnya, demi mendapatkan informasi terbaru mengenai program nuklir Negeri Paramullah.
Sedangkan lewat operasi mata-mata di wilayah Iran, didapatkan bahwa sinyal elektromagnetik yang membuktikan bahwa emisi radioaktif yang terkait dengan fasilitas nuklir Iran.
"Rakyat Israel mempertanyakan pertanyaan yang sulit dijawab (nuklir Iran). Namun Mossad sepakat dengan AS tentang program senjata nuklir Iran," jelas seorang mantan pejabat senior intelijen AS seperti dikutip AFP, Senin (19/3/2012).
"Tidak ada pertentangan antara intelijen AS dan Israel mengenai fakta (bahwa Iran tidak memiliki senjata nuklir)," tuturnya.
Bulan lalu, majalah Times melaporkan bahwa penyelidikan terakhir dari Dinas Intelijen AS (CIA) menunjukan bahwa Iran sudah meninggalkan program senjata nuklirnya sejak 2007.
Menurut laporan terbaru yang dikeluarkan Sabtu 17 Maret lalu, CIA berupaya keras selama bertahun-tahun, untuk mencari tahu upaya Iran mengembangkan program pengayaan nuklir dan juga mengembangkan teknologi rudal nuklirnya. Mereka pun masih mencari tahu kemungkinan terbaru dari teknologi nuklir Iran.
Sementara National Security Agency (NSA) terus melakukan upaya penyadapan pembicaraan antar pejabat Iran dan melakukan tindakan mata-mata lainnya, demi mendapatkan informasi terbaru mengenai program nuklir Negeri Paramullah.
Sedangkan lewat operasi mata-mata di wilayah Iran, didapatkan bahwa sinyal elektromagnetik yang membuktikan bahwa emisi radioaktif yang terkait dengan fasilitas nuklir Iran.
0 komentar :
Posting Komentar