Kita akan butuh jaring besar untuk bisa menangkap hewan ini. Adalah ngegat terbesar di dunia, yang dikenal sebagai Attacus atau Atlas ditemukan sedang bertengger di sebuah wilayah Himalaya.
Ngengat adalah serangga yang berhubungan dekat dengan kupu-kupu. Ngengat raksasa ini ditemukan oleh seorang fotografer bernama Sandesh Kadur, saat dia sedang berkendara di jalanan berliku di timur Himalaya. Saat ditemukan, menurut Kadur ngegat itu tampak hendak menyerangnya dengan membuka sayap dan mengambil posisi bertahan.
Melihat rentang sayap yang sangat besar, yaitu 25 sentimeter memang membuat ngengat terlihat menarik. Akhirnya Kadus membuang rasa takutnya, kemudian menggiring ngengat ke sisi jalan dan mulai memotret hewan tersebut.
Walau memiliki ukuran raksasa, tapi ngengat ini tidak berbahaya. Dilansir Daily Mail, Minggu (4/3/2012) ngengat ini dinamakan Atlas karena pola sayapnya seperti warna yang rumit di peta. Menurut para ahli, pola menakutkan pada sayap untuk menakuti predator, sehingga memiliki warna yang mirip dengan satwa seperti tawon dan katak.
Ngengat bertahan hidup dari lemak yang dihasilkan saat menjadi ulat dan hanya hidup maksimal selama dua pekan. Untuk mendapatkan rentang sayap seperti saat ini, ulat makan secara terus menerus selama enam pekan.
Sayapnya yang sangat besar, membuat ngengat tidak bisa bepergian jauh karena tidak terbang dengan stabil. Maka satu-satunya tujuan hidupnya adalah berkembang biak.
Ngengat atlas biasanya ditemukan di hutan tropis dan subtropis Asia Tenggara dan umumnya di kepulauan Melayu. Penampilan ngengat yang menakjubkan, membuat orang China menjulukinya sebagai 'ular berkepala ngengat', karena ujung sayap yang besar terlihat seperti reptil.
sumber
Ngengat adalah serangga yang berhubungan dekat dengan kupu-kupu. Ngengat raksasa ini ditemukan oleh seorang fotografer bernama Sandesh Kadur, saat dia sedang berkendara di jalanan berliku di timur Himalaya. Saat ditemukan, menurut Kadur ngegat itu tampak hendak menyerangnya dengan membuka sayap dan mengambil posisi bertahan.
Melihat rentang sayap yang sangat besar, yaitu 25 sentimeter memang membuat ngengat terlihat menarik. Akhirnya Kadus membuang rasa takutnya, kemudian menggiring ngengat ke sisi jalan dan mulai memotret hewan tersebut.
Walau memiliki ukuran raksasa, tapi ngengat ini tidak berbahaya. Dilansir Daily Mail, Minggu (4/3/2012) ngengat ini dinamakan Atlas karena pola sayapnya seperti warna yang rumit di peta. Menurut para ahli, pola menakutkan pada sayap untuk menakuti predator, sehingga memiliki warna yang mirip dengan satwa seperti tawon dan katak.
Ngengat bertahan hidup dari lemak yang dihasilkan saat menjadi ulat dan hanya hidup maksimal selama dua pekan. Untuk mendapatkan rentang sayap seperti saat ini, ulat makan secara terus menerus selama enam pekan.
Sayapnya yang sangat besar, membuat ngengat tidak bisa bepergian jauh karena tidak terbang dengan stabil. Maka satu-satunya tujuan hidupnya adalah berkembang biak.
Ngengat atlas biasanya ditemukan di hutan tropis dan subtropis Asia Tenggara dan umumnya di kepulauan Melayu. Penampilan ngengat yang menakjubkan, membuat orang China menjulukinya sebagai 'ular berkepala ngengat', karena ujung sayap yang besar terlihat seperti reptil.
sumber
0 komentar :
Posting Komentar