London - Tahun lalu dunia terhenyak ketika sebuah biografi Mahatma Gandhi dirilis. Terhenyak, kaget, setengah tidak percaya. Di biografi tersebut Gandhi disebut-sebut sebagai seorang gay dan biseks yang meninggalkan istrinya demi seorang binaragawan keturunan Yahudi-Jerman.
Nah, belum lama ini pemerintah India memborong koleksi surat yang ditulis Gandhi seharga 700 ribu poundsterling atau sekitar Rp10,3 miliar.Semahal itu hanya untuk surat-surat tua?
Ya, maklum saja, sebagimana diberitakan Daily Mail Online, Jumat (13/7/2012), surat-surat itu menggambarkan kehidupan Gandhi di Afrika Selatan, masa pulang kampung ke India, dan hubungan dengan keluarganya. Surat itu juga penting karena ditulis Gandhi kepada seorang pria yang diyakini sebagai kekasih gaynya yang bernama Hermann Kallenbach.
Sebenarnya koleksi surat tersebut bakal dilelang di rumah lelang Sotheby's di London, Inggris, Selasa (17/7/2012). Namun, belum sempat lelang digelar, pemerintah India langsung memborongnya. Surat-surat itu akan disimpan di Arsip nasional India di New Delhi.
Surat tersebut sebelumnya milik keluarga Hermann Kallenbach, seorang arsitek keturunan Yahudi-Jerman yang bertemu Gandhi di Afrika Selatan pada 1904 yang tertarik pada gagasan-gagasan Gandhi.
Tahun lalu, biografi Gadhi karya Joseph Lelyveld yang berjudul “Great Soul: Mahatma Gandhi And His Struggle With India” membuat heboh dunia. Isi buku itu antara lain memuat hubungan Gandhi dengan Kallenbach secara mendetail. Disebutkan, bapak kemerdekaan India itu jatuh cinta pada Kallenbach.
Lelyveld memang membantah bahwa bukunya menyebutkan Gandhi seorang biseks. Tetapi yang pasti, masyarakat di kampung Gandhi di Gujarat menghujat buku itu karena dianggap menghina bapak bangsa.
Sementara itu, dari koleksi surat-surat yang dibeli pemerintah India tadi, terungkap bagaimana Gandhi berkirim surat dengan keluarganya, pengikutnya, dan dengan kawan-kawannya dalam kurun waktu 1905 hingga 1945. Sebanyak 13 surat di antarnya, ia tulis untuk Kallenbach.
Surat-surat itu juga menjadi referensi mengenai era awal Gandhi terjun ke politik serta mengenai penyakit istrinya, Kasturba.
Dalam salah satu suratnya, Gandhi menulis mengenai istrinya: “Saya tidak lagi marah padanya (istri Kasturba) sehingga ia begitu manis.... dia makan beberapa buah anggur hari ini tetapi ia sakit lagi. Menurutku dia sedang perlahan-lahan menuju akhir hayatnya.”
Di surat lainnya yang ditulis sebelum pulang ke India dari Afrika Selatan, Gandhi mengatakan, “Saya biasakan lagi menulis sambil berjongkok di lantai dan makan menggunakan tangan. Saya tidak ingin terlihat aneh di India.”
Gandhi dan Kallenbach mulai berhubungan intensif sejak mereka bertemu di Johannesburg pada 1904. Dalam biografi karya Lelyvel tersebut, disebutkan bahwa saat berumur 13 tahun Gandhi menikah dengan Kasturba Makhanji yang setahun lebih tua. Namun setelah dikaruniai empat anak, mereka berpisah sehingga Gandhi bisa lebih dekat dengan Kallenbach.
Menurut buku itu, Gandhi dipercaya pernah menyatakan kepada Kallenbach, "Betapa kamu benar-benar telah menguasai tubuhku. Inilah perbudakan yang memakai hati."
Di buku itu juga disebutkan Gandhi pernah mengirimi Kallenbach surat, “Potretmu (yang hanya satu-satunya) saya pajang di atas perapian di kamar tidur saya. Perapian itu tepat berada di depan tempat tidurku.”
Saat berhubungan dengan Kallenbach, Gandhi menyebut dirinya Upper House” dan kekasihnya “Lower House” dan dia berhasil membuat Kallenbach berjanji padanya untuk tidak tertarik pada perempuan. “Saya tidak bisa membayangkan hal menjijikan seperti hubungan seks antara perempuan dan laki-laki,” kata Gandhi.
Gandhi dan Kallenback berpisah pada 1914 ketika Gandhi pulang ke India dan Kallenbach tidak bisa masuk ke India karena terhambat Perang Dunia I. Sejak saat itulah mereka secara intensif saling berkirim surat.
Pada 1933 Gandhi menulis surat mengenai hasratnya yang tak pernah pupus dan menyebut mantan istrinya, ‘perempuan paling beracun yang pernah ia temui’. Kontroversi apakah Gandhi seorang biseks dan gay memang tetap menjadi perdebatan. Itulah mengapa pemerintah India merasa perlu menyelamatkan koleksi surat-surat Gandhi. “Surat-surat itu amat penting untuk India untuk keperluan studi mengenai pandangan Gandhi dalam banyak hal. Itulah mengapa kami beli surat-surat itu,” ujar seorang pejabat di kementerian kebudayaan India.
sumber
Nah, belum lama ini pemerintah India memborong koleksi surat yang ditulis Gandhi seharga 700 ribu poundsterling atau sekitar Rp10,3 miliar.Semahal itu hanya untuk surat-surat tua?
Ya, maklum saja, sebagimana diberitakan Daily Mail Online, Jumat (13/7/2012), surat-surat itu menggambarkan kehidupan Gandhi di Afrika Selatan, masa pulang kampung ke India, dan hubungan dengan keluarganya. Surat itu juga penting karena ditulis Gandhi kepada seorang pria yang diyakini sebagai kekasih gaynya yang bernama Hermann Kallenbach.
Sebenarnya koleksi surat tersebut bakal dilelang di rumah lelang Sotheby's di London, Inggris, Selasa (17/7/2012). Namun, belum sempat lelang digelar, pemerintah India langsung memborongnya. Surat-surat itu akan disimpan di Arsip nasional India di New Delhi.
Surat tersebut sebelumnya milik keluarga Hermann Kallenbach, seorang arsitek keturunan Yahudi-Jerman yang bertemu Gandhi di Afrika Selatan pada 1904 yang tertarik pada gagasan-gagasan Gandhi.
Tahun lalu, biografi Gadhi karya Joseph Lelyveld yang berjudul “Great Soul: Mahatma Gandhi And His Struggle With India” membuat heboh dunia. Isi buku itu antara lain memuat hubungan Gandhi dengan Kallenbach secara mendetail. Disebutkan, bapak kemerdekaan India itu jatuh cinta pada Kallenbach.
Lelyveld memang membantah bahwa bukunya menyebutkan Gandhi seorang biseks. Tetapi yang pasti, masyarakat di kampung Gandhi di Gujarat menghujat buku itu karena dianggap menghina bapak bangsa.
Sementara itu, dari koleksi surat-surat yang dibeli pemerintah India tadi, terungkap bagaimana Gandhi berkirim surat dengan keluarganya, pengikutnya, dan dengan kawan-kawannya dalam kurun waktu 1905 hingga 1945. Sebanyak 13 surat di antarnya, ia tulis untuk Kallenbach.
Surat-surat itu juga menjadi referensi mengenai era awal Gandhi terjun ke politik serta mengenai penyakit istrinya, Kasturba.
Dalam salah satu suratnya, Gandhi menulis mengenai istrinya: “Saya tidak lagi marah padanya (istri Kasturba) sehingga ia begitu manis.... dia makan beberapa buah anggur hari ini tetapi ia sakit lagi. Menurutku dia sedang perlahan-lahan menuju akhir hayatnya.”
Di surat lainnya yang ditulis sebelum pulang ke India dari Afrika Selatan, Gandhi mengatakan, “Saya biasakan lagi menulis sambil berjongkok di lantai dan makan menggunakan tangan. Saya tidak ingin terlihat aneh di India.”
Gandhi dan Kallenbach mulai berhubungan intensif sejak mereka bertemu di Johannesburg pada 1904. Dalam biografi karya Lelyvel tersebut, disebutkan bahwa saat berumur 13 tahun Gandhi menikah dengan Kasturba Makhanji yang setahun lebih tua. Namun setelah dikaruniai empat anak, mereka berpisah sehingga Gandhi bisa lebih dekat dengan Kallenbach.
Menurut buku itu, Gandhi dipercaya pernah menyatakan kepada Kallenbach, "Betapa kamu benar-benar telah menguasai tubuhku. Inilah perbudakan yang memakai hati."
Di buku itu juga disebutkan Gandhi pernah mengirimi Kallenbach surat, “Potretmu (yang hanya satu-satunya) saya pajang di atas perapian di kamar tidur saya. Perapian itu tepat berada di depan tempat tidurku.”
Saat berhubungan dengan Kallenbach, Gandhi menyebut dirinya Upper House” dan kekasihnya “Lower House” dan dia berhasil membuat Kallenbach berjanji padanya untuk tidak tertarik pada perempuan. “Saya tidak bisa membayangkan hal menjijikan seperti hubungan seks antara perempuan dan laki-laki,” kata Gandhi.
Gandhi dan Kallenback berpisah pada 1914 ketika Gandhi pulang ke India dan Kallenbach tidak bisa masuk ke India karena terhambat Perang Dunia I. Sejak saat itulah mereka secara intensif saling berkirim surat.
Pada 1933 Gandhi menulis surat mengenai hasratnya yang tak pernah pupus dan menyebut mantan istrinya, ‘perempuan paling beracun yang pernah ia temui’. Kontroversi apakah Gandhi seorang biseks dan gay memang tetap menjadi perdebatan. Itulah mengapa pemerintah India merasa perlu menyelamatkan koleksi surat-surat Gandhi. “Surat-surat itu amat penting untuk India untuk keperluan studi mengenai pandangan Gandhi dalam banyak hal. Itulah mengapa kami beli surat-surat itu,” ujar seorang pejabat di kementerian kebudayaan India.
sumber
0 komentar :
Posting Komentar