Sponsor asing memberi bantuan untuk Asosiasi Muslim Islandia untuk membangun masjid pertama di Kota Reykjavik. Disadur dari gatestoneinstitute.org, izin pembangunan masjid tersebut telah mendapat persetujuan dari Dewan Kota Reykjavik.
Walaupun belum dapat dipastikan kapan pembangunan masjid pertama di Islandia tersebut akan dimulai. Tanah yang rencananya menjadi lokasi masjid tersebut berada di wilayah Sogamyri, daerah sebelah atas Reykjavik, adalah sumbangan dari warga untuk para Muslim di Islandia. Wali kota Jon Gnarr bersama jajaran anggota Dewan Kota mengungkapkan harapannya agar masjid tersebut menjadi bagian penting dari kota itu.
Di Islandia sendiri, warga Muslim yang tercatat adalah sebanyak 1.200 orang atau 0,4 persen dari total 320 ribu penduduk keseluruhan. Warga Muslim sendiri paling banyak berada di kota Reykjavik, sebanyak 120 ribu Muslim yang mendiami daerah tersebut. Walaupun jumlahnya tergolong sedikit, tapi warga Muslim di Islandia mengalami pertumbuhan yang cukup pesat.
Sejak 1990 lalu, warga Muslim telah bertambah 10 persen. Sebagian besar berasal dari para imigran, walaupun begitu jumlah warga Islandia yang masuk ke agama Islam kian bertambah. Di Islandia, warga Muslim terbagi menjadi dua kelompok, yakni Asosiasi Muslim Islandia yang memiliki 500 anggota dan diketuai oleh Salmann Tamimi, seorang imigran Palestina, Seddeq yang mengklaim mewakili suara Muslim moderat.
Aktivitasnya sendiri mendapat dana dari Arab Saudi. Pembangunan masjid pertama mendapat statement negatif dari mantan Wali Kota Reykjavik, yang berkata bahwa masjid tersebut akan menjadi memalukan untuk kota tersebut. Dia bahkan mempertanyakan bagaimana mungkin para politikus dan kelompok feminis mentoleransi agama yang merendahkan perempuan.
sumber
Walaupun belum dapat dipastikan kapan pembangunan masjid pertama di Islandia tersebut akan dimulai. Tanah yang rencananya menjadi lokasi masjid tersebut berada di wilayah Sogamyri, daerah sebelah atas Reykjavik, adalah sumbangan dari warga untuk para Muslim di Islandia. Wali kota Jon Gnarr bersama jajaran anggota Dewan Kota mengungkapkan harapannya agar masjid tersebut menjadi bagian penting dari kota itu.
Di Islandia sendiri, warga Muslim yang tercatat adalah sebanyak 1.200 orang atau 0,4 persen dari total 320 ribu penduduk keseluruhan. Warga Muslim sendiri paling banyak berada di kota Reykjavik, sebanyak 120 ribu Muslim yang mendiami daerah tersebut. Walaupun jumlahnya tergolong sedikit, tapi warga Muslim di Islandia mengalami pertumbuhan yang cukup pesat.
Sejak 1990 lalu, warga Muslim telah bertambah 10 persen. Sebagian besar berasal dari para imigran, walaupun begitu jumlah warga Islandia yang masuk ke agama Islam kian bertambah. Di Islandia, warga Muslim terbagi menjadi dua kelompok, yakni Asosiasi Muslim Islandia yang memiliki 500 anggota dan diketuai oleh Salmann Tamimi, seorang imigran Palestina, Seddeq yang mengklaim mewakili suara Muslim moderat.
Aktivitasnya sendiri mendapat dana dari Arab Saudi. Pembangunan masjid pertama mendapat statement negatif dari mantan Wali Kota Reykjavik, yang berkata bahwa masjid tersebut akan menjadi memalukan untuk kota tersebut. Dia bahkan mempertanyakan bagaimana mungkin para politikus dan kelompok feminis mentoleransi agama yang merendahkan perempuan.
sumber
0 komentar :
Posting Komentar