Bahaya merokok sudah sering diulas dalam berbagai media, namun masih banyak orang yang belum bisa berhenti dari kebiasaan buruk. Kini ada jenis terapi laser yang bisa membantu seseorang untuk berhenti dari kebiasaan merokok.
Proses untuk berhenti merokok itu tidak mudah, karena pengaruh nikotin yang sudah terdapat di dalam tubuhnya. Perlu ada kemauan yang kuat dalam diri sendiri untuk berhenti merokok. Dengan tekad yang kuat dari dalam diri sendiri untuk berhenti merokok itu bisa membuahkan hasil. Namun kadang kala perlu tambahan dengan terapi.
Salah satu terapi yang bisa dipertimbangkan untuk berhenti merokok dengan menggunakan teknologi low level laser therapi (LLLT) yang memanfaatkan gelombang khusus dari energi cahaya. S Clinic Indonesia yang mengikuti pameran Mobilliari Aesthetic Beauty & Beauty Luxury Fair 2013 di Plaza Senayan menawarkan salah satu terapi untuk berhenti merokok itu.
Panji Ario, 22, fisioterapis lulusan terapi UI, mengatakan pihaknya menawarkan terapi merokok dengan menggabungkan teknologi laser dan akupuntur.
LLLT yang mengandung laser itu, katanya, diarahkan ke 29 titik akupuntur yang setiap titik berlangsung selama 1 menit. Sebelum melakukan proses terapi, kata Aris Ramona Marketing Communication S Clinic yang terletak di Darmawangsa Square itu, ada tiga tahap yang dilakukan.
Pertama konseling dengan si perokok antara lain untuk melihat motivasi dan perjalanan waktu merokok. Kedua, tes CO untuk mengukur kandungan CO dalam paru-parunya.
Kemudian setelah terapi LLLT, lalu diukur berapa penurunan kadar CO di dalam parunya. Setiap orang mempunyai tingkat kadar CO yang berbeda di dalam parunya.
Lalu terapis akan mengajarkan teknik pernapasan. Sinar laser bekerja pada titik akupuntur itu membuat adiksi terhadap nikotin hilang.
Bagi perokok yang ingin berhenti merokok dapat mencoba terapi tersebut. Satu paket dengan 3 kali terapi yang berlangsung selama 10 hari, Anda perlu mengeluarkan biaya sebesar Rp2 juta dengan tingkat keberhasilan mencapai 94 persen.
Terapi laser yang menggunakan gelombang khusus dari energi cahaya itu, kata Ari, tidak hanya berfungsi untuk berhenti merokok saja, juga untuk terapi peremajaan kulit dan terapi rasa nyeri dengan titik akupunktur yang berbeda.
sumber
Proses untuk berhenti merokok itu tidak mudah, karena pengaruh nikotin yang sudah terdapat di dalam tubuhnya. Perlu ada kemauan yang kuat dalam diri sendiri untuk berhenti merokok. Dengan tekad yang kuat dari dalam diri sendiri untuk berhenti merokok itu bisa membuahkan hasil. Namun kadang kala perlu tambahan dengan terapi.
Salah satu terapi yang bisa dipertimbangkan untuk berhenti merokok dengan menggunakan teknologi low level laser therapi (LLLT) yang memanfaatkan gelombang khusus dari energi cahaya. S Clinic Indonesia yang mengikuti pameran Mobilliari Aesthetic Beauty & Beauty Luxury Fair 2013 di Plaza Senayan menawarkan salah satu terapi untuk berhenti merokok itu.
Panji Ario, 22, fisioterapis lulusan terapi UI, mengatakan pihaknya menawarkan terapi merokok dengan menggabungkan teknologi laser dan akupuntur.
LLLT yang mengandung laser itu, katanya, diarahkan ke 29 titik akupuntur yang setiap titik berlangsung selama 1 menit. Sebelum melakukan proses terapi, kata Aris Ramona Marketing Communication S Clinic yang terletak di Darmawangsa Square itu, ada tiga tahap yang dilakukan.
Pertama konseling dengan si perokok antara lain untuk melihat motivasi dan perjalanan waktu merokok. Kedua, tes CO untuk mengukur kandungan CO dalam paru-parunya.
Kemudian setelah terapi LLLT, lalu diukur berapa penurunan kadar CO di dalam parunya. Setiap orang mempunyai tingkat kadar CO yang berbeda di dalam parunya.
Lalu terapis akan mengajarkan teknik pernapasan. Sinar laser bekerja pada titik akupuntur itu membuat adiksi terhadap nikotin hilang.
Bagi perokok yang ingin berhenti merokok dapat mencoba terapi tersebut. Satu paket dengan 3 kali terapi yang berlangsung selama 10 hari, Anda perlu mengeluarkan biaya sebesar Rp2 juta dengan tingkat keberhasilan mencapai 94 persen.
Terapi laser yang menggunakan gelombang khusus dari energi cahaya itu, kata Ari, tidak hanya berfungsi untuk berhenti merokok saja, juga untuk terapi peremajaan kulit dan terapi rasa nyeri dengan titik akupunktur yang berbeda.
sumber
0 komentar :
Posting Komentar