Breivik berniat untuk melakukan aksinya tepat saat Obama menghadiri pengukuhannya sebagai pemenang Nobel Perdamaian pada 2009 lalu. Namun diperkirakan serangan tersebut hanya akan berbentuk simbolis, karena pastinya, petugas keamanan mampu mencegahnya untuk mendekati Presiden AS ke-44 itu.
"Dirinya berencana untuk meledakan sebuah mobil yang dipenuhi dengan bahan peledak, di dekat Balai Kota Oslo. Lokasi itu merupakan tempat Obama menerima penghargaan Nobel Perdamaian 2009," ucap pihak kepolisian kepada Suratkabar Dagbladet seperti dikutip The Independent, Senin (2/4/2012).
22 Juli 2011, Brievik mengguncang Norwegia dengan melancarkan serangan di kantor Perdana Menteri Norwegia dan di Pulau Utoya. Dua serangant terpisah itu menyebabkan 77 orang tewas.
Aksi pembantaian yang dilakukan Breivik itu merubah citra Norwegia yang selama ini dikenal sebagai negara paling aman dunia. Breivik dikenal sebagai sosok esktrimis sayap kanan fundamentalis Kristen yang sangat anti-Islam.
Breivik diancam hukuman penjara selama 31 tahun. Dia tidak dapat dihukum mati karena Norwegia sudah menghapus hukuman mati. Tetapi, Kejaksaan Agung Norwegia berencana mendakwanya melakukan kejahatan kemanusiaan dengan hukuman penjara 20 tahun. Total, Breivik akan mendapatkan hukuman penjara 51 tahun.
Pria berusia 33 tahun itu pun dihadapkan atas dakwaan terorisme. Ekstrimis sayap kanan ini akan menjadi orang pertama di Norwegia yang akan didakwa atas pembunuhan berencana dengan niatan melakukan kerusakan, serta mengancam masyarakat dengan melakukan intimidasi.
Pihak jaksa akan mengajukan dakwaan tersebut, di tengah anggapan bahwa Breivik dianggap gila selama melakukan aksi kejahatannya. Bila diketahui tidak waras, maka kemungkinan besar Breivik akan diharuskan masuk ke rumah sakit jiwa.
Pembacaan atas dakwaan Breivik sendiri sudah dilakukan pada Rabu 7 Maret lalu, sedangkan pengadilannya akan dimulai 16 April mendatang. Sementara pengacaranya, Geir Lippestad mengatakan, kliennya justru ingin menjalani proses tahanan di penjara dibandingkan rumah sakit jiwa.
0 komentar :
Posting Komentar