Pemerintah Australia meluncurkan situs untuk memandu pelajar memilih perguruan tinggi. Diluncurkan pada Selasa (3/4/2012) oleh pejabat Menteri Pendidikan Tersier Chris Evans, situs bernama MyUniversity ini akan membandingkan 39 PTN di Australia.
Situs interaktif ini akan membandingkan segala hal mengenai PTN termasuk jurusan yang dimiliki, tingkat kepuasan mahasiswa, kualifikasi akademik, rasio staf dan mahasiswa, angka putus kuliah, dan pekerjaan para lulusan.
Situs ini disebut unik karena membandingkan detail operasional dari tiap universitas. Evans mengklaim situs MyUniversity memberikan kekuasaan kepada para pelajar untuk memilih PTN yang tepat.
“Mendaftar di universitas merupakan keputusan besar bagi kaum muda Australia dan keluarga mereka. MyUniversity akan membantu memastikan para pelajar memiliki informasi yang relevan untuk membuat keputusan terbaik,” katanya.
Evans menyatakan situs ini dirancang untuk menjamin akuntabilitas dan transparansi universitas dalam persaingan mendapatkan mahasiswa baru. Saat ini, universitas di Australia bersaing mendapat mahasiswa baru karena sistem terbaru pemerintah membatasi jumlah mahasiswa yang bisa diterima PTN.
Situs yang dibuat dengan biaya AUD1,5 juta ini dirintis dua tahun lalu oleh mantan Menteri Pendidikan Julia Gillard.
Sementara itu, beberapa pihak mengkritik situs ini karena memasukkan informasi yang validitasnya dinilai meragukan. Salah satu pihak yang sekptis adalah Serikat Pendidikan Tersier Nasional (NTEU). Menurut NTEU, situs ini menunjukkan pemerintah hanya fokus ke daftar tabel daripada kualitas pendidikan tinggi.
“Penggunaan indikator, termasuk biaya fotokopi perpustakaan, fasilitas kolam renang universitas dan kapasitas parkir mobil di kampus, gagal mengatasi masalah kualitas yang nyata dalam pendidikan tinggi," kata Presiden NTEU Jeannie Rea seperti dikutip dari University World News, Rabu (4/4/2012).
Menurut Rea, jika pelajar memilih perguruan tinggi berdasarkan fasilitas mesin ATM, situs ini mungkin sangat berguna. Namun jika mereka ingin mencari indikasi kualitas pengajaran dan penelitian di PTN tertentu, informasi yang diberikan tergantung kepada seperangkat indikator yang dipertanyakan selama bertahun-tahun.
Selama ini, serikat mengritik pemerintah karena menyalahgunakan data statistik, seperti pekerjaan lulusan perguruan tinggi dan kepuasan para pelajar, dalam menentukan kualitas belajar dan pengajaran. Namun dua hal ini justru dimasukkan sebagai indikator kualitas oleh situs MyUniversity.
“Secara khusus, penggunaan skor kepuasan mahasiswa rentan manipulasi dan tidak mencerminkan kualitas dalam mengajar. Dan jika PTN menilai jurusan mereka berdasarkan seberapa besar mahasiswa menyukainya, mereka justru akan mengambil risiko karena bisa menurunkan kualitas program sarjana dari universitas di Australia,” pungkas Rea.
sumber
Situs interaktif ini akan membandingkan segala hal mengenai PTN termasuk jurusan yang dimiliki, tingkat kepuasan mahasiswa, kualifikasi akademik, rasio staf dan mahasiswa, angka putus kuliah, dan pekerjaan para lulusan.
Situs ini disebut unik karena membandingkan detail operasional dari tiap universitas. Evans mengklaim situs MyUniversity memberikan kekuasaan kepada para pelajar untuk memilih PTN yang tepat.
“Mendaftar di universitas merupakan keputusan besar bagi kaum muda Australia dan keluarga mereka. MyUniversity akan membantu memastikan para pelajar memiliki informasi yang relevan untuk membuat keputusan terbaik,” katanya.
Evans menyatakan situs ini dirancang untuk menjamin akuntabilitas dan transparansi universitas dalam persaingan mendapatkan mahasiswa baru. Saat ini, universitas di Australia bersaing mendapat mahasiswa baru karena sistem terbaru pemerintah membatasi jumlah mahasiswa yang bisa diterima PTN.
Situs yang dibuat dengan biaya AUD1,5 juta ini dirintis dua tahun lalu oleh mantan Menteri Pendidikan Julia Gillard.
Sementara itu, beberapa pihak mengkritik situs ini karena memasukkan informasi yang validitasnya dinilai meragukan. Salah satu pihak yang sekptis adalah Serikat Pendidikan Tersier Nasional (NTEU). Menurut NTEU, situs ini menunjukkan pemerintah hanya fokus ke daftar tabel daripada kualitas pendidikan tinggi.
“Penggunaan indikator, termasuk biaya fotokopi perpustakaan, fasilitas kolam renang universitas dan kapasitas parkir mobil di kampus, gagal mengatasi masalah kualitas yang nyata dalam pendidikan tinggi," kata Presiden NTEU Jeannie Rea seperti dikutip dari University World News, Rabu (4/4/2012).
Menurut Rea, jika pelajar memilih perguruan tinggi berdasarkan fasilitas mesin ATM, situs ini mungkin sangat berguna. Namun jika mereka ingin mencari indikasi kualitas pengajaran dan penelitian di PTN tertentu, informasi yang diberikan tergantung kepada seperangkat indikator yang dipertanyakan selama bertahun-tahun.
Selama ini, serikat mengritik pemerintah karena menyalahgunakan data statistik, seperti pekerjaan lulusan perguruan tinggi dan kepuasan para pelajar, dalam menentukan kualitas belajar dan pengajaran. Namun dua hal ini justru dimasukkan sebagai indikator kualitas oleh situs MyUniversity.
“Secara khusus, penggunaan skor kepuasan mahasiswa rentan manipulasi dan tidak mencerminkan kualitas dalam mengajar. Dan jika PTN menilai jurusan mereka berdasarkan seberapa besar mahasiswa menyukainya, mereka justru akan mengambil risiko karena bisa menurunkan kualitas program sarjana dari universitas di Australia,” pungkas Rea.
sumber
0 komentar :
Posting Komentar