Casey Stoner membuat keputusan yang sangat mengejutkan. Menjelang bergulirnya GP Perancis pada akhir pekan ini, juara dunia 2007 dan 2011 tersebut mengatakan bahwa dia akan pensiun pada akhir musim 2012.
Usai memberikan pernyataan bakal gantung helm itu, Stoner pun memberikan alasan mengapa dia ingin meninggalkan arena balap motor, yang telah membesarkan namanya. Padahal, di usianya yang ke-26 tahun, Stoner masih punya potensi untuk terus mencetak prestasi.
Sejak 2006, bintang Australia ini sudah meraih 35 kemenangan di ajang MotoGP, yang turut membawanya merengkuh dua gelar juara dunia tersebut masing-masing bersama Ducati (2007) dan Honda (2011). Stoner juga sedang memimpin klasemen sementara MotoGP 2012, dengan keunggulan satu poin atas rivalnya dari Yamaha, Jorge Lorenzo.
Namun, Stoner mengakui ada beberapa alasan yang membuat gairahnya untuk terus berada di MotoGP semakin pudar. Selain karena sejumlah kritikan yang terus diterima dalam beberapa tahun terakhir, adanya kebijakan pemangkasan anggaran MotoGP dengan aturan teknis CRT juga semakin memantapkan keinginannya untuk pensiun.
"Saya sudah menyaksikan kejuaraan ini sejak lama dan sangat mudah melihat apa yang bekerja dan apa yang tidak," ujar Stoner saat membuka sesi tanya jawab dalam konferensi pers pra-event di Le Mans, Perancis, Jumat (18/5/2012).
"Kejuaraan ini dan segala sesuatu yang sudah saya kerjakan sampai di sini. Ini sudah mimpi besar saya. Kemudian anda sampai di sini dan membalap selama beberapa tahun dan menyadari banyak hal.
"Jujur, 2009 (ketika Stoner mengalami masalah kelelahan) membuka mata saya. Orang sampai hari ini masih mengatakan bahwa itu sakit misterius. Faktanya bahwa tak ada yang memahami bahwa saya mengalami Lactose Intolerance. Itu merupakan kritikan kepadaku jika sudah banyak berbuat.
"Itu bukan tipe yang orang pikirkan. Itu (sakit) secara mendasar menguras energiku, karena menghentikan saya untuk menyerap nutrisi. Faktanya, tak ada orang yang mendengarkanku tentang itu.
Ditambahkannya, bahwa pada tahun 2009 tersebut, yang menjadi prioritasnya adalah keluarga dan kebahagiaan, bukan uang. Jadi, ketika gairah sudah menurun dan telah mencapai titik nadir, maka keputusan ini (pensiun) diambil.
"Anda sendiri, media, tidak terlalu bersahabat dengan kejuaraan ini. Selalu memberikan kritikan, terutama baru-baru ini. Mereka mengatakan bahwa balapan membosankan. Ini bosan, itu bosan. Saya pikir orang hanya perlu mengapresiasi apa yang mereka miliki di depannya saat ini.
"Saya pikir, semua orang di ruangan ini perlu menyadari bahwa kejuaraan sebelumnya sudah berlalu. Saya pikir, akan menyenangkan melihat beberapa balapan fantastis lagi di depan, tetapi dengan hanya ada beberapa motor pabrik, maka sulit terjadi secepatnya."
Stoner memberikan contoh Randy de Puniet, yang kini menunggang motor CRT. Dengan motor "murah" itu, De Puniet jauh tertinggal di belakang karena berada di urutan ke-12, sehingga sulit baginya bersaing dengan motor pabrik.
Jadi menurutnya, kejuaraan tahun ini dipisahkan (CRT dan pabrik). Padahal, kompetisi ini tidak memiliki dua standar seri, karena memiliki nama MotoGP, yaitu kompetisi prototype.
"Ada banyak, banyak alasan berbeda, tetapi itulah yang paling mendasar, yang membuat saya kehilangan hasrat untuk membalap dan menikmati olahraga ini. Jujur, saya akan menikmati tahun ini, tetapi saya pikir jika meneruskannya, maka merupakan sebuah kesalahan. Ini tidak akan baik bagi Honda, timku, dan semua orang, jika saya tidak memberikan 110 persen."
Stoner kemudian menambahkan bahwa kelahiran anak perempuannya di awal tahun ini bukan faktor utama baginya untuk pensiun. Tetapi, kehadiran Alessandra Stoner yang lahir pada 17 Februari 2012 itu tetap jadi bagian kecil alasannya, sehingga dia dengan mudah bisa membuat keputusan tersebut.
sumber
0 komentar :
Posting Komentar