Belum lekang ingatan pecandu sepakbola atas skandal Calciopoli yang memakan korban Juventus dan AC Milan tujuh tahun lalu, kini muncul kasus pengaturan skor serupa di Liga Italia dengan sebutan Calcioscommesse. Konon, otak pelaku kejahatan yang mengacak-acak industri sepakbola Negeri Pizza itu berada di Singapura.
Bersamaan dengan hiruk pikuk investigasi, pria bernama Tan Seet Eng mendadak dikenal Kepolisian dan Federasi Sepakbola Italia (FIGC). Namanya disebut pertama kali oleh rekannya yang 'bernyanyi' di tahanan, yaitu pengusaha Singapura Wilson Raj. Dia ditahan karena terlibat pengaturan skor di Liga Finlandia, seperti dilansir situs Asia One, Desember tahun lalu.
Dari informasi Raj, polisi dan media massa Eropa langsung memburu Seet Eng alias 'Don Tan cartel' alias 'Dan'. Tidak hanya di Italia, pria keturunan China yang sehari-hari menjadi investor saham ini dituding memainkan skor pertandingan di Jerman, Turki, dan Hungaria.
Pria ini bagaikan mitos. Seet Eng kabarnya sering bepergian ke seluruh Eropa dengan membawa satu koper saja. Isinya uang tunai untuk menyuap atlet dan petugas pertandingan. Tidak diketahui sejak kapan dia menjalani bisnis haram judi bola, yang jelas, sahabat karibnya adalah dedengkot mafia Camora di Kota Napoli, Italia.
Seet Eng disinyalir mempengaruhi ratusan pertandingan setiap tahun. Salah satu utusannya, pria muda bernama Choo, sepanjang 2009-2010, bolak-balik terbang dari Singapura ke Italia sebanyak 29 kali, mendatangi rumah pemain atau wasit. Itu baru transaksi suap tunai, belum termasuk memanfaatkan jaringan mafia China yang banyak beroperasi di kota-kota Eropa.
Usut punya usut, Majalah Olahraga Stern dari Jerman berhasil menemukan kediaman Seet Eng termasuk foto dirinya, mendahului polisi internasional.
Tersangka pengatur judi bola terbesar sejagat ini punya rumah di Rivervale Crest condominium unit di Distrik Sengkang, Singapura. Pria 47 tahun ini punya seorang istri, namun belum diketahui apakah memilik anak atau tidak.
Ketika dikonfirmasi, dia mengakui soal foot dan identitas namun mengelak bila berbisnis judi bola. "Saya tidak kenal siapa itu Dan, kalian salah orang," ujar Eng pada Stern September tahun lalu. Ketika polisi Italia menciduk kaki tangannya dan menangkap Doni, akhirnya bandar judi ini tidak bisa lagi berkelit.
Dia langsung digiring ke tahanan di Ibu Kota Roma akhir tahun lalu. Pria yang sampai sekarang belum jelas latar belakangnya ini lantas memberikan informasi anyar seputar pengaturan skor di Liga Italia.
Hasilnya, Domenico Criscito dan pemain Lazio Stefano Mauri ditahan pada hari Senin (28/5) ini, termasuk juga beberapa mantan pemain sepak bola lainnya seperti Omar Milanetto, demikian laporan dari ANSA kantor berita Italia.
Ke-19-an orang tersebut diduga terlibat secara langsung dalam sejumlah pengaturan skor di laga Serie A, Serie B dan divisi Lega Pro pada musim lalu. Bahkan, pelatih Juventus Antonio Conte ikut dimintai keterangan akhir pekan lalu.
Belum diketahui apakah deretan tersangka masih bertambah. Meski demikian, bisa dipastikan mafia Singapura telah mengacak-acak salah satu raksasa sepakbola Eropa.
sumber
Bersamaan dengan hiruk pikuk investigasi, pria bernama Tan Seet Eng mendadak dikenal Kepolisian dan Federasi Sepakbola Italia (FIGC). Namanya disebut pertama kali oleh rekannya yang 'bernyanyi' di tahanan, yaitu pengusaha Singapura Wilson Raj. Dia ditahan karena terlibat pengaturan skor di Liga Finlandia, seperti dilansir situs Asia One, Desember tahun lalu.
Dari informasi Raj, polisi dan media massa Eropa langsung memburu Seet Eng alias 'Don Tan cartel' alias 'Dan'. Tidak hanya di Italia, pria keturunan China yang sehari-hari menjadi investor saham ini dituding memainkan skor pertandingan di Jerman, Turki, dan Hungaria.
Pria ini bagaikan mitos. Seet Eng kabarnya sering bepergian ke seluruh Eropa dengan membawa satu koper saja. Isinya uang tunai untuk menyuap atlet dan petugas pertandingan. Tidak diketahui sejak kapan dia menjalani bisnis haram judi bola, yang jelas, sahabat karibnya adalah dedengkot mafia Camora di Kota Napoli, Italia.
Seet Eng disinyalir mempengaruhi ratusan pertandingan setiap tahun. Salah satu utusannya, pria muda bernama Choo, sepanjang 2009-2010, bolak-balik terbang dari Singapura ke Italia sebanyak 29 kali, mendatangi rumah pemain atau wasit. Itu baru transaksi suap tunai, belum termasuk memanfaatkan jaringan mafia China yang banyak beroperasi di kota-kota Eropa.
Usut punya usut, Majalah Olahraga Stern dari Jerman berhasil menemukan kediaman Seet Eng termasuk foto dirinya, mendahului polisi internasional.
Tersangka pengatur judi bola terbesar sejagat ini punya rumah di Rivervale Crest condominium unit di Distrik Sengkang, Singapura. Pria 47 tahun ini punya seorang istri, namun belum diketahui apakah memilik anak atau tidak.
Ketika dikonfirmasi, dia mengakui soal foot dan identitas namun mengelak bila berbisnis judi bola. "Saya tidak kenal siapa itu Dan, kalian salah orang," ujar Eng pada Stern September tahun lalu. Ketika polisi Italia menciduk kaki tangannya dan menangkap Doni, akhirnya bandar judi ini tidak bisa lagi berkelit.
Dia langsung digiring ke tahanan di Ibu Kota Roma akhir tahun lalu. Pria yang sampai sekarang belum jelas latar belakangnya ini lantas memberikan informasi anyar seputar pengaturan skor di Liga Italia.
Hasilnya, Domenico Criscito dan pemain Lazio Stefano Mauri ditahan pada hari Senin (28/5) ini, termasuk juga beberapa mantan pemain sepak bola lainnya seperti Omar Milanetto, demikian laporan dari ANSA kantor berita Italia.
Ke-19-an orang tersebut diduga terlibat secara langsung dalam sejumlah pengaturan skor di laga Serie A, Serie B dan divisi Lega Pro pada musim lalu. Bahkan, pelatih Juventus Antonio Conte ikut dimintai keterangan akhir pekan lalu.
Belum diketahui apakah deretan tersangka masih bertambah. Meski demikian, bisa dipastikan mafia Singapura telah mengacak-acak salah satu raksasa sepakbola Eropa.
sumber
0 komentar :
Posting Komentar