Di sebuah sekolah negeri, seorang guru bertanya pada muridnya, "Siapakah Tuhan itu ?"
Pertanyaan pertama ditujukan pd muridnya yg bernama Mahfud, lalu Mahfud menjawab bahwa Tuhan itu adalah hakim yang mengadili orang jahat karena bapaknya Mahfud seorang hakim.
...
Lalu guru bertanya kepada Boyke, siapakah Tuhan? Jawab Boyke, Tuhan adalah dokter yang bisa menyembuhkan segala penyakit..., karena bapaknya Boyke adalah seorang dokter.
Selanjutnya guru bertanya kepada Anthoni, siapa Tuhan? Anthoni berkata bahwa Tuhan adalah yang bisa memberikan segalanya ketika kita meminta kepadaNYA. Bapaknya Anthoni adalah konglomerat yang selalu menuruti keinginan anaknya.
Semua anak ditanya dan jawabnya adalah perspektif mereka terhadap pekerjaan bapaknya di dunia.
Tibalah giliran Ujang yang ditanya oleh guru. Guru tahu bahwa Ujang tidak semapan teman-temannya yang hidupnya berkecukupan. Kepala Ujang menunduk kebawah, tidak berani menatap gurunya.
Sang guru lalu bertanya pada Ujang, siapakah Tuhan itu? Dengan suara pelan Ujang menjawab bahwa Tuhan itu adalah seorang "pemulung".
Kelas menjadi ricuh & ribut dengan jawaban Ujang, bagaimana bisa Tuhan itu seperti "pemulung". Lalu guru pun bertanya, kenapa Ujang bilang kalau Tuhan itu "pemulung"?
Lalu Ujang menjawab dengan menengadahkan mukanya, Ujang berkata bahwa seorang pemulung mengambil barang-barang yang tidak berguna & mengumpulkannya, membersihkannya sehingga menjadi berguna. Bapak saya juga memungut saya dari jalanan & membawa pulang saya kerumahnya, saya diasuhnya, disekolahkan, dididiknya agar menjadi berguna. Jika bapak saya tidak mengambil saya, entah jadi apakah nasib saya sekarang dijalan. Demikianlah Tuhan menjadi seperti seorang "pemulung" yang mengambil yang tidak berguna menjadi berguna. Semua kelas terdiam dan tanpa terasa sang guru meneteskan airmata.
Lalu dipeluknya Ujang dengan erat sambil menangis terharu.
Mari kita bersama2 merenungkan kebaikan Tuhan dlm hidup kita. Tuhan sungguh BAIK ....
hikmah yang bisa saya dapat adalah:
Try not to become a man of success, but rather try to become a man of value
-Albert Einstein-
sumber
Pertanyaan pertama ditujukan pd muridnya yg bernama Mahfud, lalu Mahfud menjawab bahwa Tuhan itu adalah hakim yang mengadili orang jahat karena bapaknya Mahfud seorang hakim.
...
Lalu guru bertanya kepada Boyke, siapakah Tuhan? Jawab Boyke, Tuhan adalah dokter yang bisa menyembuhkan segala penyakit..., karena bapaknya Boyke adalah seorang dokter.
Selanjutnya guru bertanya kepada Anthoni, siapa Tuhan? Anthoni berkata bahwa Tuhan adalah yang bisa memberikan segalanya ketika kita meminta kepadaNYA. Bapaknya Anthoni adalah konglomerat yang selalu menuruti keinginan anaknya.
Semua anak ditanya dan jawabnya adalah perspektif mereka terhadap pekerjaan bapaknya di dunia.
Tibalah giliran Ujang yang ditanya oleh guru. Guru tahu bahwa Ujang tidak semapan teman-temannya yang hidupnya berkecukupan. Kepala Ujang menunduk kebawah, tidak berani menatap gurunya.
Sang guru lalu bertanya pada Ujang, siapakah Tuhan itu? Dengan suara pelan Ujang menjawab bahwa Tuhan itu adalah seorang "pemulung".
Kelas menjadi ricuh & ribut dengan jawaban Ujang, bagaimana bisa Tuhan itu seperti "pemulung". Lalu guru pun bertanya, kenapa Ujang bilang kalau Tuhan itu "pemulung"?
Lalu Ujang menjawab dengan menengadahkan mukanya, Ujang berkata bahwa seorang pemulung mengambil barang-barang yang tidak berguna & mengumpulkannya, membersihkannya sehingga menjadi berguna. Bapak saya juga memungut saya dari jalanan & membawa pulang saya kerumahnya, saya diasuhnya, disekolahkan, dididiknya agar menjadi berguna. Jika bapak saya tidak mengambil saya, entah jadi apakah nasib saya sekarang dijalan. Demikianlah Tuhan menjadi seperti seorang "pemulung" yang mengambil yang tidak berguna menjadi berguna. Semua kelas terdiam dan tanpa terasa sang guru meneteskan airmata.
Lalu dipeluknya Ujang dengan erat sambil menangis terharu.
Mari kita bersama2 merenungkan kebaikan Tuhan dlm hidup kita. Tuhan sungguh BAIK ....
hikmah yang bisa saya dapat adalah:
Try not to become a man of success, but rather try to become a man of value
-Albert Einstein-
sumber
0 komentar :
Posting Komentar