Di tengah aksi protes dan kekerasan di Nigeria, sebuah masjid dan sebuah pondok pesantren diserang di sebuah kompleks di Kota Benin, Selasa (10/1/2012). Juru bicara Palang Merah Nigeria Nwakpa O Nwakpa mengatakan, serangan itu terjadi sehari setelah massa yang mengamuk mencoba membakar masjid di kota yang sama. Nwakpa mengatakan, ada sejumlah penyerangan yang terjadi pada hari ini. Namun, ia tidak dapat menyebutkan secara detail tentang serangan-serangan tersebut.
"Salah satu bangunan tua di mesjid dibakar, tapi yang baru dirusak," kata Sekjen Palang Merah Nigeria Dan Enowoghomwenwa di Kota Edo. "Sebuah bus dengan 32 tempat duduk di kompleks itu juga dibakar."
Nigeria menghadapi aksi mogok nasional yang berlangsung sejak Senin (9/1/2012) di mana serikat buruh marah atas kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM). Harga BBM di Nigeria meningkat lebih dari dua kali lipat dari harga semula 65 naira (sekitar Rp 4.050 per liter) menjadi 150 naira (Rp 8.460 per liter) setelah pemerintah mencabut subsidi BBM mulai 1 Januari 2012.
Pada hari kedua pemogokan, massa membakar ban dan puing-puing di jalan-jalan di Pulau Ikoyi. Pulau ini dikenal menjadi tempat tinggal para diplomat dan pejabat kaya negara tersebut. "Kami tak lagi takut kepada kalian! Kami siap untuk berperang," kata Danjuma Mohammed di tengah-tengah unjuk rasa.
Selain memprotes kenaikan harga BBM, rakyat juga kesal terhadap praktik korupsi yang merajalela di negara tersebut. Tiga orang dilaporkan tewas tertembak akibat bentrok dengan polisi, Senin kemarin.
0 komentar :
Posting Komentar