REPUBLIKA.CO.ID, AMSTERDAM – Buku karya pemimpin Partai Kebebasan, Geert Wilders, dijadwalkan terbit perdana di Amerika Serikat, 30 April 2012, telah menarik minat negara lain untuk menerbitkannya. "Mereka (negara-negara di luar AS) akan segera menyusul" kata Wilders seperti dikutip radionetherland, Rabu (21/12).
Buku berjudul "Ciri-ciri Kematian: Perang antara Islam dengan Dunia Barat dan Saya" ini, menurut Wilders merupakan bentuk dakwaan terhadap Islam dan Nabi Muhammad SAW.
Buku berjudul "Ciri-ciri Kematian: Perang antara Islam dengan Dunia Barat dan Saya" ini, menurut Wilders merupakan bentuk dakwaan terhadap Islam dan Nabi Muhammad SAW.
Namun, Wilders tidak memberitahu apakah buku yang diterbitkan dalam bahasa Inggris ini akan diterjemahkan ke dalam bahasa Belanda. "Buku ini menawarkan usulan konkret sekaligus solusi politik dalam bentuk analisis terhadap bahaya Islamisasi," kata dia.
Sebelumnya, Wilders sempat berkomentar terkait bukunya itu. Menurut dia, Islam adalah sebuah ideologi kebencian, kehancuran, dan penaklukan. "Ini adalah keyakinan kuat saya bahwa Islam adalah ancaman bagi nilai-nilai Barat, kebebasan berbicara, kesetaraan laki-laki dan perempuan, heteroseksual dan homoseksual, beragama dan kafir," katanya.
Buku ini akan menjadi buku kedua Wilders. Setelah sebelumnya, pada 2005 silam, ia menulis sebuah otobiografi singkat, berjudul "Memilih untuk Kebebasan".
Sementara itu, terkait rencana publikasi buku tokoh anti-Islam ini di AS, baru Mesir yang mengungkapkan keprihatinannya. Keprihatinan itu terungkap dalam pertemuan Duta Besar Belanda dan Kementerian Luar Negeri Mesir, November lalu.
Sebelumnya, Wilders sempat berkomentar terkait bukunya itu. Menurut dia, Islam adalah sebuah ideologi kebencian, kehancuran, dan penaklukan. "Ini adalah keyakinan kuat saya bahwa Islam adalah ancaman bagi nilai-nilai Barat, kebebasan berbicara, kesetaraan laki-laki dan perempuan, heteroseksual dan homoseksual, beragama dan kafir," katanya.
Buku ini akan menjadi buku kedua Wilders. Setelah sebelumnya, pada 2005 silam, ia menulis sebuah otobiografi singkat, berjudul "Memilih untuk Kebebasan".
Sementara itu, terkait rencana publikasi buku tokoh anti-Islam ini di AS, baru Mesir yang mengungkapkan keprihatinannya. Keprihatinan itu terungkap dalam pertemuan Duta Besar Belanda dan Kementerian Luar Negeri Mesir, November lalu.
0 komentar :
Posting Komentar