Mikhail Prokhorov
Miliarder Rusia, Mikhail Prokhorov, menantang Perdana Menteri Vladimir Putin dalam pemilihan presiden, Maret 2012. "Saya membuat keputusan paling serius dalam hidup. Saya mencalonkan diri sebagai presiden," katanya dalam sebuah konferensi pers, Senin (12/12/2011).
"Otoritas yang gagal membentuk dialog dengan masyarakat harus pergi," lanjutnya. Namun, Prokhorov berjanji tidak akan berkampanye dengan melancarkan kritik kepada Putin.
"Otoritas yang gagal membentuk dialog dengan masyarakat harus pergi," lanjutnya. Namun, Prokhorov berjanji tidak akan berkampanye dengan melancarkan kritik kepada Putin.
"Kritik tidak boleh lebih dari 10 persen. Saya akan berfokus pada hal-hal yang akan saya lakukan," kata lajang 46 tahun itu, seperti dikutip BBC.
Bahkan, dalam sebuah blog, Prokhorov menyatakan, dia tidak melihat alternatif selain Putin untuk memimpin Rusia. "Suka atau tidak suka, sejauh ini Putin merupakan satu-satunya sosok yang bisa mengelola mesin pemerintahan yang tidak efektif ini," tulisnya.
Prokhorov merupakan miliarder baru sejak runtuhnya komunisme. Dia membangun kerajaan bisnisnya dari investasi di bidang mineral dan logam.
Dalam daftar orang terkaya dunia versi majalah Forbes, dia dan partner bisnisnya Vladimir Potanin, menduduki peringkat ke-34. Pada masa pemerintahan Presiden Boris Yeltsin, dia bahkan menduduki jabatan deputi perdana menteri.
Di luar kiprahnya sebagai pebisnis, pemilik klub basket Amerika Serikat, New Jersey Nets, itu juga dikenal menyukai pesta-pesta mewah dan perempuan cantik.
Saat ditanya soal reputasinya sebagai playboy internasional, Prokhorov cuma tertawa. "Saya tidak peduli. Saya mencoba bersikap wajar," jawabnya kepada CNN, seraya menambahkan bahwa dia "tidak memiliki waktu" untuk memikirkan soal keluarga.
"Saya suka bisnis. Itu profesi saya. Saya menghabiskan waktu sekitar 15 jam di kantor. Itu menjadi kebahagiaan saya dan saya tidak pernah memikirkan soal uang," ucapnya.
Prokhorov bukanlah orang yang tidak pernah berurusan dengan hukum. Pada 2007, dia ditahan atas dugaan membeli perempuan pekerja seks di Courchevel, sebuah kota ski di Perancis. Namun, dia kemudian dinyatakan bebas murni.
Menurut Forbes, pada 2008, Prokhorov menjual 25 persen sahamnya di Norilsk Nickel, produsen nikel dan paladium terbesar dunia, kepada Oleg Deripaska. Dari situ, dia mendapat uang tunai 7 miliar dollar AS dan 14 persen saham di produsen aluminium terbesar dunia, UC Rusal.
Dari situlah, dia kemudian membeli New Jersey Nets pada 2009. Dia juga memiliki 45 persen saham di proyek properti klub tersebut, yakni pembangunan sebuah arena baru Atlantic Yards di Brooklyn, New York, tahun 2012.
Menurut Russiapedia, Prokhorov termasuk orang baru di dunia politik. Dia bergabung dengan Partai Right Cause pada Juni lalu dan terpilih untuk menjadi pemimpin.
"Prokhorov mengklaim bisa menggantikan Vladimir Putin sebagai perdana menteri jika partai itu sukses di pemilu dan pada satu titik dia bahkan mengisyaratkan bakal menjadi presiden," tulis Russiapedia.
Namun, para sesepuh partai menjadi jengkel kepadanya dan pada September lalu dia dan orang-orangnya didepak dari partai.
Bahkan, dalam sebuah blog, Prokhorov menyatakan, dia tidak melihat alternatif selain Putin untuk memimpin Rusia. "Suka atau tidak suka, sejauh ini Putin merupakan satu-satunya sosok yang bisa mengelola mesin pemerintahan yang tidak efektif ini," tulisnya.
Prokhorov merupakan miliarder baru sejak runtuhnya komunisme. Dia membangun kerajaan bisnisnya dari investasi di bidang mineral dan logam.
Dalam daftar orang terkaya dunia versi majalah Forbes, dia dan partner bisnisnya Vladimir Potanin, menduduki peringkat ke-34. Pada masa pemerintahan Presiden Boris Yeltsin, dia bahkan menduduki jabatan deputi perdana menteri.
Di luar kiprahnya sebagai pebisnis, pemilik klub basket Amerika Serikat, New Jersey Nets, itu juga dikenal menyukai pesta-pesta mewah dan perempuan cantik.
Saat ditanya soal reputasinya sebagai playboy internasional, Prokhorov cuma tertawa. "Saya tidak peduli. Saya mencoba bersikap wajar," jawabnya kepada CNN, seraya menambahkan bahwa dia "tidak memiliki waktu" untuk memikirkan soal keluarga.
"Saya suka bisnis. Itu profesi saya. Saya menghabiskan waktu sekitar 15 jam di kantor. Itu menjadi kebahagiaan saya dan saya tidak pernah memikirkan soal uang," ucapnya.
Prokhorov bukanlah orang yang tidak pernah berurusan dengan hukum. Pada 2007, dia ditahan atas dugaan membeli perempuan pekerja seks di Courchevel, sebuah kota ski di Perancis. Namun, dia kemudian dinyatakan bebas murni.
Menurut Forbes, pada 2008, Prokhorov menjual 25 persen sahamnya di Norilsk Nickel, produsen nikel dan paladium terbesar dunia, kepada Oleg Deripaska. Dari situ, dia mendapat uang tunai 7 miliar dollar AS dan 14 persen saham di produsen aluminium terbesar dunia, UC Rusal.
Dari situlah, dia kemudian membeli New Jersey Nets pada 2009. Dia juga memiliki 45 persen saham di proyek properti klub tersebut, yakni pembangunan sebuah arena baru Atlantic Yards di Brooklyn, New York, tahun 2012.
Menurut Russiapedia, Prokhorov termasuk orang baru di dunia politik. Dia bergabung dengan Partai Right Cause pada Juni lalu dan terpilih untuk menjadi pemimpin.
"Prokhorov mengklaim bisa menggantikan Vladimir Putin sebagai perdana menteri jika partai itu sukses di pemilu dan pada satu titik dia bahkan mengisyaratkan bakal menjadi presiden," tulis Russiapedia.
Namun, para sesepuh partai menjadi jengkel kepadanya dan pada September lalu dia dan orang-orangnya didepak dari partai.
0 komentar :
Posting Komentar