Warga Inggris yang baru saja menjadi mualaf, Jordan Horner dari East End London dilarang salat di tempat umum. The Guardian (14/2/14) melaporkan jika Jordan Horner dilarang salat di tempat umum karena dirinya juga berkampanye menerapkan hukum syariah di Inggris. Polisi menyebutkan jika pria berusia 20 tahun ini mengedarkan selebaran berisi ketentuan bahwa Waltham Forest sebagai 'Kawasan Syariah'.
Selain salat, Jordan Horner juga dilarang mengedarkan selebaran di tempat umum, karena dianggap mengotori fasilitas umum. Larangan yang diterapkan Jordan Horner oleh polisi metropolitan Inggris berdasarkan ASBO (Anti Social Behaviour Order). Tidak hanya itu saja, Jordan Horner yang diseret ke pengadilan Old Bailey, juga dilarang menemui 4 tokoh Muslim di Inggris, salah satunya adalah Anjem Choudary dan Royal Barnes.
Anjem Choudary merupakan jurubicara Kelompok Islam 4UK. Dan Royal Barnes adalah tokoh muslim yang merasa bersyukur atas terbunuhnya seorang tentara Inggris dan mengunggahnya di YouTube. Larangan tersebut berlaku bagi siapa saja dan dikeluarkan mantan PM Inggris Tonny Blair pada 1998.
"Penerapan ASBO pada Jordan Horner merupakan pesan jelas bahwa perilaku ekstrem tak bisa ditoleransi di jalanan,’" kata Mark Collins, kepala Kepolisian Resort Waltham Forest, Inggris.
0 komentar :
Posting Komentar