Head of Reasearch Jones Lang LaSalle Indonesia Anton Sitorus mengatakan, kenaikan yang kuat pada harga kondominium mewah di Jakarta didorong oleh permintaan yang kuat dari pasar lokal.
"Pasar lokal ini adalah konsumen-konsumen kaya yang membeli properti secara tunai," kata Anton dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Selasa (14/5/2013).
Dia menambahkan, permintaan yang kuat dari pembeli lokal inipun berdampak pada pertumbuhan pasar sewa kondominium.
"Pembeli-pembeli lokal inipun memanfaatkan potensi pengembangan proyek yang signifikan sebagai langkah antisipasi semakin terbatasnya lahan dan properti di area-area primer," tambah Anton.
Sementara Head of Reasearch Asia Pacific Jones Lang LaSalle Jane Murray menyebut, menguatnya ekonomi di Asia Tenggara akan terus berlanjut tahun ini. Selain itu, untuk sektor properti residensial, diperkirakan Jakarta masih akan memimpin pasar dibandingkan negara-negara tetangga lainnya.
"Jakarta diperkirakan akan menduduki posisi pertama untuk pertumbuhan harga residensial mewah, didukung oleh berlanjutnya ketertarikan investor untuk masuk," sebutnya.
Dalam riset pasar properti residensial Asia Pasifik kuartal I-2013, Jones Lang LaSalle membeberkan perbandingan indeks pertumbuhan harga properti di Jakarta dengan kota-kota besar lainnya. Seperti Kuala Lumpur yang naik 6 persen dari kuartal sebelumnya dan Beijing 2,4 persen dari kuartal sebelumnya.
Sementara Hong Kong dan Singapura yang merupakan juara-juara pasar properti di Asia malah menunjukkan hal sebaliknya. Dibandingkan kuartal IV-2012 indeks pertumbuhan harga properti Hong Kong sebesar -1,1 persen dan Singapura -0,6 persen.
"Kami melihat nilai modal untuk properti kelas atas di Hong Kong turun sebesar 5-10 persen dan Singapura sebesar 5 persen selama awal tahun ini," sebut Jones Lang LaSalle.
sumber
0 komentar :
Posting Komentar