Namun, soal gaya, mantan fotorgafer dan wartawan ini tampak paling enerjik. Ketika memberikan sambutan pada pembukaan forum CAPDI, beberapa kali tangannya menggebrak meja.
Bukan karena marah, melainkan semangatnya untuk memberi suasana meriah ketika menyebut nama-nama para tokoh dan perannya dalam mengupayakan perdamaian. Saking seringnya memukul meja, membuat tanganya kesakitan.
Ketika acara jumpa pers pun Fidel Ramos tampak akrab dengan para jurnalis. Dia langsung menyapa para pewarta dengan ceria dan penuh canda.
Sebelum jumpa pers dimulai, dia minta wartawan menikmati kopi dan makanan yang disediakan.
“Kopi Makassar ini lebih enak daripada kopi di Starbucks. Karena kopi Makassar ini gratis,” katanya yang disambut dengan tawa.
Ramos juga minta berfoto dengan para wartawan, bukan hanya sekali tetapi berkali-kali. Seorang jurnalis yang akan bertanya kepada Ramos disuruh mendekat dan kemudian mereka berfoto bersama.
Ramos juga tampak menyukai diambil gambarnya bersama wanita. Kakek-kakek ini tampak sigap menggandeng tangan perempuan yang diajaknya berfoto.
Lantas, bagaimana komentarnya tentang Kota Makassar? “Very peacful, many beautiful ladies,” ujarnya.
Ketika ditawari untuk tinggal di Makassar dia menolak, dengan alasan terlalu mahal baginya.
Fidel Ramos yang lahir 18 Maret 1928 adalah Chairman Emeritus/Honorary Chairman CAPDI. Dia adalah Presiden Filipina ke-12 menggantikan Corazon Aquino dan mengakhiri jabatan kepresidenannya pada 1998.
Ketika memberikan sambutan di Hotel Sahid Senin pagi, dia memberikan contoh tindakan praktis mendukung upaya menangani kelaparan.
“Pastikan untuk menghabiskan semua makanan di atas piringmu karena di luar sana banyak orang kelaparan,” katanya, meminta masyarakat tidak menyia-nyiakan makanan.
sumber
0 komentar :
Posting Komentar