Hugo Chavez menganggap dirinya sebagai tokoh sosialis hebat di Abad 21, mungkin karena di abad inilah tidak ada pemimpin seberani Chavez dalam mengeluarkan berbagai kebjakan dalam dan luar negeri terutama menyangkut sektor ekonomi dan keuangan. Demi kesejahteraan Rakyat Venezuela Chavez menasionalisasi banyak perusahaan asing, dan hasilnya adalah layanan kesehatan, pendidikan dan perumahan murah untuk seluruh rakyat Venezuela. Sehingga Chavez menjadi pahlawan bagi kaum kelas mengah ke bawah, sementara bagi kaum pekerja keras dan swasta hal tersebut sangat merugikan mereka. Namun demikian Hugo Chavez sangat disegani dan diperhitungkan oleh rekan dan lawan politiknya baik di dalam maupun luar negeri. Berikut uniknya.com merangkum 5 cara Hugo Chavez menggertak dunia:
1. Berbicara, Berbicara dan Berbicara
Hugo Chavez merupakan perwira militer sekaligus seorang pemuda pintar dan cerdas yang dibesarkan di dalam kemiskinan, maka mengenai penderitaan rakyat miskin ia sangat memahaminya. Dengan pengalaman pribadi dan keilmuan menjadi tidak masalah baginya untuk membahas dan mendiskusikan apapun terutama menyangkut kesejahteraan rakyat Venezuela. Rekan politik, pengikut setia dan rakyat simpatisan mengenal Chavez sebagai seorang pemimpin yang pandai berbicara, berorasi dan memberikan motivasi. Bahkan pernah suatu waktu Chavez berbicara memecahkan rekor dengan berpidato selama 10 jam.
2. Menyatakan Dirinya Bebas Dari Kanker
Pada pertengahan 2011 ia mengumumkan bahwa dirinya sedang menjalani perawatan di Kuba setelah dinyatakan menderita kanker. Namun setelah dua tumor ganas berhasil diangkat dari tubuhnya, ia menyatakan bahwa dirinya telah sembuh total. Berbeda dengan pendapat dokter bahwa untuk bisa sembuh total dari kanker setidaknya membutuhkan waktu dua tahun pengobatan. Sebagian berpendapat sikap Chavez tersebut adalah untuk membungkam dan menggertak lawan-lawan politik baik di dalam maupun di luar negeri, sehingga di depan rakyatnya Chavez adalah sosok yang kuat.
3. Mendukung Berbagai Gerakan Anti Amerika Serikat
Meskipun Amerika Serikat banyak mengimpor minyak dari Venezuela namun hubungan dagang tersebut tidak menjadikan kedua negara tersebut sebagai sekutu. Bahkan seringkali pihak Amerika Serikat mengeluarkan isu bahwa Chavez banyak melakukan korupsi. Dan sebaliknya Chavez menganggap Amerikalah sebagai pihak yang korup, penjual-perang (perang untuk minyak), maka tak heran jika Chavez lebih dekat kepada pihak-pihak yang Anti Amerika Serikat seperti Castro dan Presiden Iran Ahmadinejad.
4. Pemilihan Presiden di Luar Venezuela (Pendukung Setia)
Ribuan Masyarakat Venezuela berbondong-bondong memadati kantor diplomatis perwakilan Venezuela yang ada di Amerika Serikat. Termasuk kantor yang ada di New Orleans, ribuan orang pun berdatangan menggunakan bis dari Miami. Hal ini membuktikan bahwa rakyat Venezuela meskipun berada jauh dari kampung halamannya tetap antusias dengan pemilihan umum, dan mereka berusaha mendukung Chavez sesuai kapasitasnya. Namun rupanya pemerintah Amerika menganggap pergerakan migran ini sangat mengganggu ketertiban, sehingga pada Januari di Florida mereka pun mengusir pejabat tinggi konsulat Venezuela. Inilah gertakan kesetiaan rakyat Venezuela yang mendukung Chavez terhadap dunia barat.
5. Rakyat Venezuela Memaklumi Kesalahan Chavez
Salah seorang pendukung Chavez mengatakan kepada Foxnews, bahwa apa yang dilakukan Chavez adalah benar. Ia (Chavez) membelanjakan minyak negara dan membagikan hasilnya kepada rakyat miskin melalui layanan kesehatan dan pendidikan gratis serta perumahan murah. Terlebih simpatisan Chavez yang setia berkata:
“Meskipun terjadi korupsi dan beberapa permasalahan birokasi, namun rakyat Venezuela tidak pernah memiliki pemimpin yang benar-benar peduli akan negeri mereka. Itulah sebabnya rakyat Venezuela akan memilih Hugo Rafael Chavez Frias kembali.”
Mungkin pernyataan tersebut tidak mewakili seluruh rakyat Venezuela, akan tetapi perlu digaris bawahi bahwa gertakan Chavez terhadap dunia barat adalah kecintaannya terhadap Venezuela, dan kehormatan rakyat Amerika Selatan yang menjadi korban kapitalisme.
0 komentar :
Posting Komentar