Teka-teki mengenai siapa penarik pelatuk senapan yang menewaskan Osama bin Laden masih menjadi pergunjingan. Kali ini muncul dugaan adanya penembak lain yang melepaskan tembakan yang menewaskan mantan pemimpin tertinggi Al Qaeda itu.
Pada Februari lalu, majalah Esquire mempublikasikan profil mengenai "Pria yang membunuh Osama bin Laden." Artikel itu tidak menyebutkan nama asli dari pembunuh Bin Laden dan hanya menyebutnya sebagai "Si Penembak".
Si Penembak menjelaskan di malam pasukan AS melakukan operasi di Abbottabad, Pakistan 2 Mei 2011 lalu, dirinya melihat mantan pemimpin Al Qaeda itu berdiri di dalam kamar tidur rumah persembunyiannya selama lima tahun. Ketika berhadapan langsung dengan Bin Laden, Si Penembak melepaskan dua tembakan ke dahi Bin Laden yang langsung menewaskannya.
Tetapi kini ada anggota lain dari anggota SEAL Team 6 yang melakukan operasi penggerebekan terhadap persembunyian Bin Laden. Berbicara kepada CNN, Rabu (27/3/2013), anggota SEAL itu menyebutkan cerita yang dimuat dalam Esquire itu dipenuhi kebohongan.
Sebenarnya, anggota SEAL Team 6 dilarang untuk berbicara ke siapapun mengenai operasi Bin Laden ini. Pihak Angkatan Laut AS pun merasa frustrasi dengan cerita yang tidak akurat yang dimuat dalam Esquire.
23 anggota SEAL dan penerjemahnya turun dalam operasi di rumah Bin Laden setelah malam pada 2 Mei 2011. Mereka menembak mati dua pengawal Bin Laden dan juga menembak seorang putra Bin Laden serta istri dari salah satu pengawalnya. Tim ini juga melukai dua orang perempuan lainnya.
Tiga anggota SEAL pertama yang berhasil masuk ke lantas atas dari persembunyian Bin Laden, dikenal dengan "Si Penentu Target", "Si Penembak" dan anggota SEAL Team 6 yang menulis buku "No Easy Day", Mark Bissonette. Bissonette mengeluarkan buku itu dengan nama lain Mark Owen.
Menurut keterangan pihak SEAL Team 6 yang diwawancara oleh CNN adalah "Si Penentu Target" berlari ke lantai atas dan menembak Bin Laden di bagian kepalanya. Saat itu "Si Penentu Target" melihat sesosok pria yang mengintip mengeluarkan kepalanya dari kamar tidur. Pria yang belakangan diketahui sebagai Bin Laden itu, tewas akibat luka parah yang dideritanya.
Tidak lama kemudian di saat "Si Penentu Target" mengamankan kamar tidur Bin Laden, dua anggota SEAL lainnya naik ke kamar tersebut. Melihat mantan pemimpin Al Qaeda itu terbaring kaku di lantai, mereka menembaknya dengan tembakan di bagian dada.
Hal ini berbeda jauh dari yang pernah dijelaskan oleh "Si Penembak" dalam majalah Esquire, yang mengaku berhadapan langsung dengan Bin Laden sebelum menembaknya. Bila keterangan baru ini memang benar, berarti apa yang dilakukan oleh "Si Penembak" sama sekali bukan tindakan yang heroik. Karena dirinya telah menembak target yang pada dasarnya sudah tewas.
Pihak SEAL Team 6 mengatakan, tidak mungkin "Si Penembak" melihat adanya senjata dekat Bin Laden. Hal ini dikarenakan, dua senjata yang ditemukan di kamar tidurnya baru diketahui setelah dilakukan pencarian menyeluruh dari kamar tersebut. Kedua senjata itu juga berada di bagian atas pintu yang menutup kamar Bin Laden.
Selain itu, sebelum operasi dilangsungkan SEAL Team 6 sempat mengeluarkan perintah untuk tidak menembak Bin Laden pada bagian wajah kecuali memang diperlukan. Pasalnya, CIA membutuhkan foto yang bagus untuk menganalisa wajah dari mantan pemimpin Al Qaeda tersebut.
Pimpinan dari SEAL Team 6 juga menyebutkan bahwa "Si Penembak" dikeluarkan dari Skuadron Merah, yang selama ini dikenal sebagai pasukan inti dari SEAL Team 6. Dirinya dikeluarkan dari tim karena mengumbar-umbar perannya dalam operasi tersebut di beberapa bar yang ada di Virginia.
sumber
0 komentar :
Posting Komentar