Panglima Daerah Militer (Pangdam) IV/Diponegoro Mayjen TNI Hardiyono Sarosa menegaskan tidak ada prajurit TNI yang terlibat dalam penyerbuan di Lembaga Pemasyarakatan Cebongan, Sleman, DIY. Insiden itu menewaskan empat tahanan tersangka kasus pengeroyokan anggota Kodam IV/Diponegoro yang juga mantan Kopassus, Sertu Santosa.
"Saya tegaskan tidak ada prajurit yang terlibat. Yang jelas para pelakunya adalah orang tidak dikenal," katanya kepada wartawan di Yogyakarta, Sabtu (23/3) malam.
Dikatakan untuk mengungkap siapa pelaku aksi yang menewaskan empat tahanan titipan Polda DIY itu, Kodam akan menerjunkan 400 personel Satuan Penanggulangan Teror (Gultor) atau Sat-81. Gultor adalah satuan anti-teror yang berada di jajaran Kopassus. Satuan ini memiliki moto tidak diketahui, tidak terdengar, dan tidak terlihat.
Lebih lanjut, Pangdam mengatakan pasukan Gultor akan mendukung langkah Polda DIY mengejar pelaku penyerangan bersenjata ke Lapas Cebongan.
"Pasukan sudah saya luncurkan dan sudah bergerak untuk membantu Polda mengungkap kasus ini," ujarnya.
Pada kesempatan itu, Pangdam membenarkan korban pengeroyokan di Hugo's Cafe adalah mantan prajurit Kopassus. Namun saat kejadian ia sudah jadi prajurit Kodam IV/Diponegoro.
Menyinggung pelaku aksi yang menggunakan senjata api, Pangdam menegaskan itu belum tentu TNI. Menurut dia perampok pun bisa jadi menggunakan senjata hanya saja milik TNI terdaftar.
"Kalau terlatih, teroris pun juga terlatih," kata Pangdam.
sumber
0 komentar :
Posting Komentar