Minuman ini
tentunya sudah sangat terkenal di seluruh dunia, dan pastinya kita masih
penasaran dengan cita rasa yang berada di minuman berkarbonasi itu. Inilah
penjelasannya.
Cita rasa
Cola yang sering kita minum itu berasal dari sebuah kacang kola, kacang kola
itu berasal dari buah pohon Cola Vera, Cola acuminata, atau Cola nitida,
genus asli hutan hujan tropis di Afrika. Dalam bentuknya yang masih segar
kacang ini berwarna putih. Tapi setelah dikeringkan, warnanya berubah menjadi
merah kecokelatan. Dalam satu buah kola saja di dapat sekitar 12 biji.
Aroma yang
dikeluarkan dari kacang tersebut seperti mawar. Saat kacang tersebut awalnya
terasa pahit, berangsur-angsur kacang itu menjadi manis jika di kunyah. Untuk
mendapat ekstraknya, kacang kola bisa direbus. Karena kacang tersebut
mengandung kafein seperti kopi, sebaiknya kalau Anda mau menggunakan kacang
tersebut cukup di giling saja.
Kacang kola
mulai di gunakan sebagai perasa untuk minuman terjadi di tahun 1800. Ahli
farmasi di Georgia, yang bernama John Pemberton mengambil ekstrak kola dan juga
daun cola (sebagai bahan pembuat kokain). Keduanya lalu dicampur dengan gula,
air berkarbonasi, serta bahan-bahan lainnya hingga akhirnya menjadi minuman
cola pertama. Akuntannya mencoba ramuan ini dan menyebutnya Coca-Cola.
Penggunaan
kokain dalam soft drink sangat di larang di Amerika setelah tahun 1904. Nah,
sejak saat itu Kola tidak lagi di gunakan dalam resep asli Coca-Cola itu
sendiri. Minuman yang masih eksis ini kalau kita minum seperti masih terasa
kacang kolanya, tapi rasa itu terbuat dari bahan perasa sintetis.
Tahukah
Kamu, kacang kola itu ternyata manfaatnya banyak loh.. selain untuk citra rasa
dari Coca-Cola, ternyata kacang kola memainkan peran yang sangat penting dalam
budaya Nigeria, terutama suku Igbo. Fungsinya bermacam-macam, mulai dari benda
untuk sesajen, upacara, meramal, menyambut tamu, hingga menyembuhkan berbagai
penyakit. Hebat Kan..
Menurut
Ghana Web, kacang kola itu di dalamnya mengandung kafein, tannin, phlobaphens,
kola red, betaine, protein, tepung, lemak, thiamine, riboflavin, dan niacin.
Selain itu dari Journal of the American Medical Association menganjurkan bahwa
penggunaan kola hanya sebagai stimulan saja. Sebenarnya, kola sendiri tidak
menimbulkan adanya ketergantungan dan juga tidak menyebabkan depresi bagi yang
meminumnya.
Beda dengan
pendapat Ghana Web, di barat Uganda kacang kola ini ternyata di anggap sebagai
meningkatkan kejantanan. Waauuuwww!!, menurut eksiklopedia Britannica, di
Brazil bahwa kacang kola itu dipakai sebagai obat herbal untuk mengetasi
keracunan dan mabuk. Tapi, khasiat ini tidak terdapat pada minuman soda seperti
Coca-Cola.
0 komentar :
Posting Komentar