Kisah penyanderaan dan pembebasan dua warga negara Belanda, Martha Klein dan Mark van der Wal di Mapenduma, Papua oleh Organisasi Papua Merdeka (OPM) di tahun 1996 dijadikan film dokumenter berjudul "Gegijzeld in Indonesie". Film dokumenter ini diproduksi dan disiarkan oleh salah satu televisi nasional Belanda.
Koordinator Media Center Prabowo Subianto, Djojohadikusumo Budi Purnomo Karjodihardjo sekilas menceritakan, pada waktu itu, dua warga Belanda yang tergabung dalam sebuah ekspedisi yang dinamakan "Ekspedisi Lorenz" disekap bersama 11 orang lainnya oleh OPM. Saat itu OPM dipimpin oleh Kelly Kwalik yang menghendaki kemerdekaan Papua dari Republik Indonesia.
Dia mengatakan, sebagai Danjen Kopassus, Prabowo Subianto adalah prajurit yang bertanggung jawab penuh atas Operasi Pembebasan Sandera Mapenduma tersebut. Capres Partai Gerindra pun berhasil membebaskan sandera dengan selamat.
"Walaupun dihadapkan dengan medan yang sangat sulit dan peta yang minim, Prabowo pada bulan Mei 1996 berhasil membuktikan ketangguhan Kopassus dalam menyelesaikan operasi sulit dan menjaga martabat bangsa Indonesia," kata Budi, Sabtu (11/1).
Budi menambahkan, kisah perjuangan ini mendapatkan apresiasi besar dari TV Nasional Belanda sehingga membuat dan menyiarkan dokumenter ini.
sumber
Koordinator Media Center Prabowo Subianto, Djojohadikusumo Budi Purnomo Karjodihardjo sekilas menceritakan, pada waktu itu, dua warga Belanda yang tergabung dalam sebuah ekspedisi yang dinamakan "Ekspedisi Lorenz" disekap bersama 11 orang lainnya oleh OPM. Saat itu OPM dipimpin oleh Kelly Kwalik yang menghendaki kemerdekaan Papua dari Republik Indonesia.
Dia mengatakan, sebagai Danjen Kopassus, Prabowo Subianto adalah prajurit yang bertanggung jawab penuh atas Operasi Pembebasan Sandera Mapenduma tersebut. Capres Partai Gerindra pun berhasil membebaskan sandera dengan selamat.
"Walaupun dihadapkan dengan medan yang sangat sulit dan peta yang minim, Prabowo pada bulan Mei 1996 berhasil membuktikan ketangguhan Kopassus dalam menyelesaikan operasi sulit dan menjaga martabat bangsa Indonesia," kata Budi, Sabtu (11/1).
Budi menambahkan, kisah perjuangan ini mendapatkan apresiasi besar dari TV Nasional Belanda sehingga membuat dan menyiarkan dokumenter ini.
sumber
0 komentar :
Posting Komentar