Remaja bernama Nurhamdi Irawan Pulungan berhasil menjebol akun Facebook milik Wakil Ketua MPR, Hajriyanto Thohari. Tersangka ditangkap di Jalan Tjokroaminoto, Kisaran Timur, Asahan, Sumatera Utara, pada 24 Desember 2013 malam.
Sebelumnya pihak kepolisian mendapat laporan dari Hajriyanyo pada tanggal 12 Desember 2013. Hajriyanto melapor jika akun Facebooknya dibobol dan digunakan berbagai hal yang merugikan dirinya. Uniknya, remaja pembobol akun FB Wakil Ketua MPR ini tidak tamat SMA, dan dirinya bekerja sebagai pencuci piring di warung ibunya.
Namun, remaja yang cuma lulusan SMP ini suka menghabiskan waktu di warung internet (warnet). "Dia ini memang pintar, pintarnya macem mana ya? Memang dia suka ke warnet, 24 jam pun tahan dia di warnet. Dia itu tamatnya SMP, STM nggak tamat, waktu mau Ebtanas ada masalah apa begitu, suka ditanya uang sekolah, dia lantas nggak mau dia sekolah. Sayanglah. Kalau punya modal, kadang dia jual sandal, kadang jual baju di pekan (pasar), kadang di kaki lima," kata Ari Pandanu yang merupakan sepupu Nurhamdi kepada detikcom, (26/12/2013).
Ari dan pihak keluarganya berharap jika Wakil Ketua MPR Hajriyanto bisa mencabut tuntutannya dan melihat bakat adiknya. "Harapan kami semoga bisa dipertimbangkan perbuatannya itu. Yang bersangkutan Pak Hajriyanto Thohari bisa mencabut tuntutan beliau. Kalau memang adik saya punya bakat, ya mungkin bisa bayar uang sekolah.
Dia dulu suka nggak mau sekolah dan duduk di bawah pohon jambu," harapnya. Atas perbuatannya itu, Nurhamdi Irawan Pulungan dijerat dengan Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE).
sumber
Sebelumnya pihak kepolisian mendapat laporan dari Hajriyanyo pada tanggal 12 Desember 2013. Hajriyanto melapor jika akun Facebooknya dibobol dan digunakan berbagai hal yang merugikan dirinya. Uniknya, remaja pembobol akun FB Wakil Ketua MPR ini tidak tamat SMA, dan dirinya bekerja sebagai pencuci piring di warung ibunya.
Namun, remaja yang cuma lulusan SMP ini suka menghabiskan waktu di warung internet (warnet). "Dia ini memang pintar, pintarnya macem mana ya? Memang dia suka ke warnet, 24 jam pun tahan dia di warnet. Dia itu tamatnya SMP, STM nggak tamat, waktu mau Ebtanas ada masalah apa begitu, suka ditanya uang sekolah, dia lantas nggak mau dia sekolah. Sayanglah. Kalau punya modal, kadang dia jual sandal, kadang jual baju di pekan (pasar), kadang di kaki lima," kata Ari Pandanu yang merupakan sepupu Nurhamdi kepada detikcom, (26/12/2013).
Ari dan pihak keluarganya berharap jika Wakil Ketua MPR Hajriyanto bisa mencabut tuntutannya dan melihat bakat adiknya. "Harapan kami semoga bisa dipertimbangkan perbuatannya itu. Yang bersangkutan Pak Hajriyanto Thohari bisa mencabut tuntutan beliau. Kalau memang adik saya punya bakat, ya mungkin bisa bayar uang sekolah.
Dia dulu suka nggak mau sekolah dan duduk di bawah pohon jambu," harapnya. Atas perbuatannya itu, Nurhamdi Irawan Pulungan dijerat dengan Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE).
sumber
0 komentar :
Posting Komentar