Mantan Presiden Afrika Selatan, Nelson Mandela cukup dekat dengan Indonesia. Dirinya merupakan pecinta batik dan sering mengenakan batik dalam beberapa kesempatan penting. Dikutip dari Mirror.co.uk, batik milik Nelson Mandela dikenal sebagai kemeja Madiba.
Kemeja motif batik Mandela yang original adalah buatan tangan seorang perancang mode muda yang menjadi perancang baju pribadi Mandela, Desre Buirski. Desre Buirski memberikan karyanya itu kepada pengawal pada 1994. Dua pekan kemudian, Mandela mengenakan baju batiknya di acara latihan pembukaan masa sidang parlemen.
Gara-gara aksi Mandela ini, anggota parlemen di Afrika Selatan mulai mengenakan baju-baju tradisional Afrika yang cerah dan meninggalkan setelan jas gaya Barat berwarna abu-abu. Banyak anggota parlemen mengenakan baju tradisional Afrika lengkap dengan turban xhosa. Selain itu ada yang mengenakan pakaian tradisional bebentuk rok untuk pria, yang disebut umbhaco. Bahkan, ada yang tidak mengenakan alas kaki di parlemen. Dikutip dari Pusakaiwantirta, hal ini membuat mendingan Presiden RI Soeharto terhenyak saat menyambut Nelson Mandela dalam kunjungan kenegaraan tahun 1997. Saat itu, Mandela mengenakan kemeja batik, sedangkan Pak Harto mengenakan setelan jas lengkap.
Berdasarkan Duta Besar RI untuk Afrika Selatan, Sugeng Rahardjo, Mandela mengenal batik pada tahun 1990, beberapa bulan setelah dirinya keluar dari penjara di Pulau Roben. Saat itu, Sugeng yang menjabat sebagai kepala Seksi Afrika di departemen luar negeri dan menjadi notulen pertemuan Presiden Soeharto dan Presiden Nelson Mandela. Saat Mandela bertemu dengan Presiden RI BJ Habibie dalam kunjungan kenegaraan tahun 1998. Mandela kembali mengenakan batik.
Habibie kemudian menghubungi maestro batik Indonesia, almarhum Iwan Tirta untuk membuatkan baju batik untuk Mandela. "Nelson Mandela menyukai batik-batik warna cerah, ia memesannya beberapa potong secara berkala. Pak Iwan yang menangani langsung pembuatan batik untuk Mandela," papar Rindu, Public Relations Iwan Tirta, seperti yang dikutip dari VivaLife.
Sejak saat itu, Mandela selalu menggunakan batik dalam setiap tugas kenegaraannya. Termasuk saat bertemu dengan Ratu Elizabeth II di Istana Buckingham, London dan bertemu Presiden Amerika Serikat George Bush di Washington DC. Kecintaan Mandela terhadap bati, membuat kain khas Indonesia ini memiliki harga mahal di Afrika Selatan.
sumber
Kemeja motif batik Mandela yang original adalah buatan tangan seorang perancang mode muda yang menjadi perancang baju pribadi Mandela, Desre Buirski. Desre Buirski memberikan karyanya itu kepada pengawal pada 1994. Dua pekan kemudian, Mandela mengenakan baju batiknya di acara latihan pembukaan masa sidang parlemen.
Gara-gara aksi Mandela ini, anggota parlemen di Afrika Selatan mulai mengenakan baju-baju tradisional Afrika yang cerah dan meninggalkan setelan jas gaya Barat berwarna abu-abu. Banyak anggota parlemen mengenakan baju tradisional Afrika lengkap dengan turban xhosa. Selain itu ada yang mengenakan pakaian tradisional bebentuk rok untuk pria, yang disebut umbhaco. Bahkan, ada yang tidak mengenakan alas kaki di parlemen. Dikutip dari Pusakaiwantirta, hal ini membuat mendingan Presiden RI Soeharto terhenyak saat menyambut Nelson Mandela dalam kunjungan kenegaraan tahun 1997. Saat itu, Mandela mengenakan kemeja batik, sedangkan Pak Harto mengenakan setelan jas lengkap.
Berdasarkan Duta Besar RI untuk Afrika Selatan, Sugeng Rahardjo, Mandela mengenal batik pada tahun 1990, beberapa bulan setelah dirinya keluar dari penjara di Pulau Roben. Saat itu, Sugeng yang menjabat sebagai kepala Seksi Afrika di departemen luar negeri dan menjadi notulen pertemuan Presiden Soeharto dan Presiden Nelson Mandela. Saat Mandela bertemu dengan Presiden RI BJ Habibie dalam kunjungan kenegaraan tahun 1998. Mandela kembali mengenakan batik.
Habibie kemudian menghubungi maestro batik Indonesia, almarhum Iwan Tirta untuk membuatkan baju batik untuk Mandela. "Nelson Mandela menyukai batik-batik warna cerah, ia memesannya beberapa potong secara berkala. Pak Iwan yang menangani langsung pembuatan batik untuk Mandela," papar Rindu, Public Relations Iwan Tirta, seperti yang dikutip dari VivaLife.
Sejak saat itu, Mandela selalu menggunakan batik dalam setiap tugas kenegaraannya. Termasuk saat bertemu dengan Ratu Elizabeth II di Istana Buckingham, London dan bertemu Presiden Amerika Serikat George Bush di Washington DC. Kecintaan Mandela terhadap bati, membuat kain khas Indonesia ini memiliki harga mahal di Afrika Selatan.
sumber
0 komentar :
Posting Komentar