Populasi anjing liar di Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan, berkurang drastis. Pasalnya, lebih dari 1.000 ekor anjing pada akhir tahun 2012 lalu ditangkap, lalu dikirim ke luar daerah untuk pesta tahun baru.
Kepala Seksi Kesehatan Masyarakat Veteriner Dinas Peternakan Kotabaru Sidiq Adisusilo mengatakan, menurut beberapa laporan kelapa desa dan warga, anjing-anjing tersebut ditangkap, dibunuh, dan dikirim ke Manado.
"Kata Kepala Desa dan warga yang mengetahui, daging anjing tersebut rencananya untuk pesta tahun baru," katanya seperti dilansir dari Antara, Senin (1/4).
Sidiq menambahkan, cara menangkap anjing tersebut sebagian dipukul, dipanah dan dibunuh, kemudian dimasukkan ke dalam box yang berisi es. "Setelah terkumpul cukup banyak, anjing yang sudah diawetkan dengan es tersebut dikirim menggunakan truk dibawa ke Manado," terangnya.
Ia mengaku, Dinas Peternakan Kotabaru merasa terbantu, karena tidak memerlukan biaya eleminasi. Karena, ujar Sidiq, biaya eleminasi setiap satu ekor anjing pemerintah daerah harus menyediakan dana sekitar Rp 50 ribu.
Sementara rata-rata Dinas Peternakan Kotabaru hanya mampu mengeleminasi anjing sekitar 500 ekor per tahun, sementara perkembangbiakan anjing liar cukup pesat.
Minimnya target eleminasi karena, ujar Sidiq, salah satunya disebabkan terbatasnya dana APBD untuk biaya pemusnahan anjing liar tersebut. Dengan kegiatan masyarakat yang menangkap dan membunuh anjing untuk pesta tahun baru tersebut cukup membantu pemerintah daerah dalam memusnakan anjing liar.
Anjing-anjing liar yang ditangkap tersebut, berada di daerah Sarang Tiung, Pulau Laut Selatan, Pulau Laut Kepulauan, Kotabaru. Ia berharap, kegiatan penangkapan anjing-anjing liar tersebut dilanjutkan pada tahun-tahun berikutnya.
sumber
0 komentar :
Posting Komentar