Orang kulit hitam dan mereka berasal dari Afrika Utara dilarang untuk memakai kereta di Prancis lantaran kunjungan Presiden Israel Shimon Peres ke negara itu.
Surat kabar the Daily Mail melaporkan, Senin (15/4), pelarangan ini lantaran di Prancis banyak muslim diidentikkan dengan kulit hitam. Ini menjadi polemik lantaran kunjungan itu dimaksudkan untuk membahas kesepakatan damai antara dunia Arab dengan Yahudi.
Diskriminasi ini dibuat sepihak sebab Peres bakal berkunjung ke gedung Gare du Nord di Ibu Kota Paris menggunakan kereta. Presiden Negara Zionis itu juga akan mengunjungi beberapa kota dengan alat transportasi itu termasuk ke Ibu Kota London, Inggris.
Perusahaan kereta cepat Prancis SUD mengatakan mereka menghadapi banyak kritikan soal diskriminasi ini. Mereka juga memastikan tidak ada karyawan muslim mereka yang masuk hari itu untuk menyambut Peres, termasuk Gare du Nord juga meliburkan pekerjanya pemeluk Islam. Kedua perusahaan ini memiliki sejumlah pekerja dari pelbagai etnis pendatang.
Banyak orang tidak berempati dengan kebijakan diusulkan oleh kementrian dalam negeri dan bekerja sama dengan kedutaan Israel di Paris. Namun keduanya tetap bersikeras dan tidak memperdulikan kritik tersebut.
sumber
0 komentar :
Posting Komentar