Ini 3 Konsep Jokowi Renovasi Terminal Yang ada Di Jakarta

Sebanyak 15 terminal yang akan dirombak oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta, memiliki karakter dan jauh dari kesan kumuh. Pemprov akan menerapkan tiga konsep, yakni Mezamine, Pedistrian crossing dan kombinasi keduanya.

"Ketiga rancangan tersebut adalah Konsep Mezamine, Pedistrian Cross Concept, dan kombinasi keduanya," kata Kepala Dinas Perhubungan Udar Pristono di Balai Kota Jakarta, Senin (9/9).

Perbedaan ketiga konsep ini, ditujukan untuk arus pergerakan keluar masuk bus dan penumpang. Dalam konsep Mezamine, terminal akan dibagi menjadi empat tingkat ke bawah tanah. Di tingkat paling atas, tempat bus keluar masuk terminal. Penumpang yang baru turun dari bus di tingkat paling atas, harus turun di lantai bawahnya.

Di lantai ini, merupakan kawasan lalu-lalang penumpang yang baru turun dan akan naik bus. Konsepnya mirip dengan Terminal Blok M saat ini, di mana penumpang yang akan naik Transjakarta atau bus umum mengakses bawah tanah. Hanya, Pristono memastikan akan lebih rapi.

Titik tekan dari konsep Mezamine ini adalah penumpang tidak akan berseliweran di area naik turun bus. Kemudian di dua lantai paling bawahnya lagi adalah food court, dan tempat penitipan kendaraan.

Konsep Mezamine ini akan diterapkan di terminal yang memiliki lahan yang luasnya lebih dari lima hektar. Ada empat terminal yang akan menerapkan rancangan ini, yaitu Terminal Kali Deres, Kampung Rambutan, Pulo Gadung dan Rawamangun.

Kemudian Pedistrian Crossing Consept, adalah lalu-lalang penumpang dan bus masih bersinggungan. Tidak memanfaatkan ruang bawah tanah.

Hanya dalam konsep ini, ada jalur khusus penumpang dan bus. Ciri khasnya adalah penggunaan zebra cross yang digunakan untuk menuntun penumpang ke bus tujuan. Selain zebra cross, ada juga lorong pagar yang menuntut seseorang ke peron tujuan.

Meski tidak terlalu banyak memakan ruang, konsep kedua ini tetap menyediakan tempat bagi pedagang kaki lima. DKI juga akan menyediakan tempat penitipan kendaraan bermotor.

Terminal yang akan mengusung konsep ini adalah Muara Angke, Tanjung Priok, Terminal Kota Jakarta, Klender, Ragunan, dan Pasar Minggu. Secara garis besar, konsep pedistrian crossing ini mirip dengan bagaimana shutle bus di Bandara Soekarno-Hatta.

Terakhir adalah kombinasi keduanya. Terminal yang menggunakan konsep kombinasi alasannya karena keterbatasan lahan, di bawah lima hektar. Juga masuk kategori terminal kecil.

Gambarannya, terminal dengan konsep kombinasi ini mengharuskan penumpang untuk masuk ke dalam gedung untuk naik bus. Tapi, ada juga bagian penumpang bisa naik tanpa masuk bangunan, tetap di jalur khusus seperti di pedistrian crossing concept.

Ada lima terminal yang menggunakan konsep ini yaitu Senen, Manggarai, Pinang Ranti, Kampung Melayu, dan Grogol. Khusus Terminal Manggarai akan terkoneksi dengan stasiun.

Perombakan 15 terminal ini akan dilakukan mulai tahun depan. Tender konstruksi diperkirakan Januari. Sehingga ground breaking atau peletakan batu pertama bisa dimulai pada Maret atau April. Ditargetkan rampung 2015.

Anggaran total yang akan dikeluarkan mencapai Rp 1,7 triliun. Pristono mengatakan DKI sudah mengeluarkan uang sekitar Rp 5,8 miliar untuk pembuatan detailed engineering design dan pembuatan analisa dampak lingkungan.

sumber

Penulis : Ben Beckman, SE ~ Sebuah blog yang menyediakan berbagai macam informasi

Artikel Ini 3 Konsep Jokowi Renovasi Terminal Yang ada Di Jakarta ini dipublish oleh Ben Beckman, SE pada hari Senin, 09 September 2013 . Semoga artikel ini dapat bermanfaat.Terima kasih atas kunjungan Anda silahkan tinggalkan komentar.sudah ada 0 komentar: di postingan Ini 3 Konsep Jokowi Renovasi Terminal Yang ada Di Jakarta
 

0 komentar :

Posting Komentar

Klik Iklanya 1 Kali Agar Blog Ini Tetap Berkreasi