Seorang perwira menengah angkatan bersenjata Rusia dijatuhi hukuman penjara 13 tahun karena terbukti menjadi mata-mata bagi Dinas Intelijen Pusat AS (CIA) selama bertahun-tahun. Dinas intelijen Rusia FSB menyatakan, Jumat (10/2/2012), perwira bernama Letnan Kolonel Vladimir Nesterets tersebut selama ini bekerja sebagai salah satu insinyur di pusat peluncuran roket Plesetsk di Rusia utara.
Dalam persidangan, Nesterets mengaku bersalah telah menyerahkan informasi rahasia tentang rudal-rudal strategis terbaru Rusia kepada CIA," ungkap pernyataan lembaga penerus KGB tersebut tanpa menjelaskan lebih lanjut detail kasus ini.
Meski Perang Dingin telah usai, AS dan Rusia masih saling mengintai kekuatan dan sama-sama masih memiliki arsenal rudal nuklir terbesar di dunia. Belakangan, hubungan kedua negara kembali tegang terkait beberapa isu, termasuk program perisai rudal Eropa yang digagas AS dan NATO, dan perbedaan posisi dalam berbagai masalah di Timur Tengah.
0 komentar :
Posting Komentar