Di ranah politik, perbatasan dan pengakuan, Israel dan Palestina memang belum pernah akur. Tapi, di ranah musik mereka melebur satu. Ini tampak dari terlihatnya dua grup band rock dari kedua wilayah itu melakukan konser bareng di sejumlah negara Eropa.
Sebagaimana dilansir Merdeka, adalah Orphaned Land (Israel) dan Khalas (Palestina), dua grup band rock yang melakukan konser musik bareng dengan pesan perdamaian. Dalam keyakinan para personel kedua band ini, musik dapat menyingkirkan perbedaan pandangan politik, menghalau konflik, bahkan meredakan ketegangan antar-umat beragama.
Musik membuat semua orang bersatu. Keduanya diketahui telah menghelat konser bersama di 18 negara Eropa. Dengan demikian, banyak hal telah mereka lalui bersama selama tiga pekan. Seperti tampil dalam panggung yang sama dan tur satu bus yang sama. "Mungkin kami tidak bisa mengubah dunia tapi kami memberikan contoh kebersamaan bisa terjadi," ucap vokalis Orphaned Land, Kobi Farhi. Ini lebih kuat daripada ribuan kata, tambah lelaki itu.
Mereka membuktikan bahwa mereka dapat bersatu dan bersama, walau hidup di tengah-tengah perbedaan. Abed Hathut, gitaris Khalas, menyatakan bahwa persaudaraan jauh di atas segalanya. Memang rata-rata lagu mereka bicara tentang politik. Namun, dengan itu, mereka berhasil diterima di kedua komunitas, Yahudi sampai Arab Muslim. Sebuah keberhasilan mereka melakukan persatuan. Hal yang tidak pernah bisa dilakukan para politisi.
sumber
Sebagaimana dilansir Merdeka, adalah Orphaned Land (Israel) dan Khalas (Palestina), dua grup band rock yang melakukan konser musik bareng dengan pesan perdamaian. Dalam keyakinan para personel kedua band ini, musik dapat menyingkirkan perbedaan pandangan politik, menghalau konflik, bahkan meredakan ketegangan antar-umat beragama.
Musik membuat semua orang bersatu. Keduanya diketahui telah menghelat konser bersama di 18 negara Eropa. Dengan demikian, banyak hal telah mereka lalui bersama selama tiga pekan. Seperti tampil dalam panggung yang sama dan tur satu bus yang sama. "Mungkin kami tidak bisa mengubah dunia tapi kami memberikan contoh kebersamaan bisa terjadi," ucap vokalis Orphaned Land, Kobi Farhi. Ini lebih kuat daripada ribuan kata, tambah lelaki itu.
Mereka membuktikan bahwa mereka dapat bersatu dan bersama, walau hidup di tengah-tengah perbedaan. Abed Hathut, gitaris Khalas, menyatakan bahwa persaudaraan jauh di atas segalanya. Memang rata-rata lagu mereka bicara tentang politik. Namun, dengan itu, mereka berhasil diterima di kedua komunitas, Yahudi sampai Arab Muslim. Sebuah keberhasilan mereka melakukan persatuan. Hal yang tidak pernah bisa dilakukan para politisi.
sumber
0 komentar :
Posting Komentar